2 - Felicity

39 9 1
                                    

"Seunghun –Nama yang bagus."

Laki-laki itu tersenyum mendengar ucapan Karina. Ia lalu melepaskan genggaman tangannya sebelum kembali menggendong anjing berjenis Labrador retriever di sebelahnya. Anjing tersebut berukuran tidak terlalu besar, sehingga terlihat pas dalam pelukan Seunghun.

"Kalau yang ini namanya Noku." tuturnya.

Karina memperhatikan Seunghun yang mengecup pucuk kepala anjing itu beberapa kali sebelum mengelusnya. Tak lama kemudian, lelaki itu kembali menurunkannya.

"He's getting heavier, aku tidak bisa menggendongnya terlalu lama."

Perkataan Seunghun lantas membuat gadis itu tertawa.

"He's cute."

Seunghun mengangguk menyetujui perkataan Karina. Ia lalu berjongkok untuk mengelus anjing tersebut.

"Anyways, I gotta go now. Nice to meet you." kata Karina.

Lelaki itu bangun dari posisinya dengan terburu-buru. "Tunggu!"

"Ya?"

"Ah- tidak apa-apa. Kalau begitu sampai jumpa, semoga harimu menyenangkan." ujar Seunghun cepat.

"Thank you! Have a nice day." 

Lelaki tersebut tak kunjung melepaskan pandangannya terhadap Karina yang perlahan berjalan menjauh dari restoran. Sementara ia menyaksikan kepergian gadis itu, anjing peliharaannya juga turut menatapnya. Sepertinya Noku menyadari ada sesuatu yang berbeda dari pemiliknya.

Anjing itu mulai menggoyangkan ekornya ke arah depan dan belakang, membuat fokus Seunghun teralihkan pada akhirnya.

"Noku, ada apa?" tanya Seunghun dengan lembut.

Ia kembali berjongkok untuk mengelus kepala dan juga keseluruhan tubuh anjing itu. Noku pun mulai menjilati wajahnya, yang mana membuat Seunghun tertawa geli.

"Suasana hatimu sepertinya sedang baik. Karena tadi kita sudah berjalan-jalan, sekarang waktunya kau untuk makan. Ayo!"

Seunghun pun beranjak dari posisinya dan berjalan ke arah belakang restoran bersama anjing kesayangannya itu.

Karina terlihat sedang menyalakan laptopnya. Ia menelungkupkan tubuhnya di atas kasur, tak lupa untuk memakai selimut. AC di kamar memang sengaja ia nyalakan walau hal itu membuat tubuhnya kedinginan.

Fokus gadis itu sekarang tertuju pada benda elektronik di hadapannya. Ia sedang membuka browser –mencari aplikasi yang bisa ia gunakan untuk menonton film, atau apapun. Siaran yang ada di televisi sama sekali tak dimengerti olehnya.

Matanya sibuk menatap layar. Sementara jari-jarinya mengetik sesuatu pada kolom pencarian, telunjuknya juga turut bermain di atas touch pad. Setelah beberapa menit, ia akhirnya menemukan sesuatu yang menarik untuk ditonton. Ekspresi wajah Karina terlihat sangat senang.

Ia pun meng-klik salah satu dari sekian banyak film yang ia temukan. Sebuah film dengan judul "Think Like A Dog" berhasil menarik perhatiannya. 

Gadis itu pun membenarkan posisinya. Ia sekarang sudah duduk bersila dengan laptop di atas pangkuannya. Tak lupa, dirinya juga bersandar pada sandaran tempat tidur agar tak bungkuk.

Malam itu, Karina menikmati waktunya di hotel dengan menonton film. Tanpa disadari olehnya, kedua matanya mulai terpejam kala film yang ia pilih baru saja memasuki 30 menit pertama.

***

Keesokan harinya, ia bangun dan mendapati laptopnya telah mati. Tampaknya baterainya juga habis sebab menyala semalaman. Gadis itu segera bangun dan mengecasnya. Ia lalu memandang bayangannya di depan kaca sambil mengusap wajah serta mengucek matanya beberapa kali. 

Attention [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang