Setelah perjalanan yang cukup panjang, mereka akhirnya sampai di Amsterdam.Senyum terlukis di wajah ketiganya seraya mereka berjalan meninggalkan kereta. Karina menarik kopernya sambil tertawa kecil. Ia sepertinya mengingat sesuatu yang lucu. Sementara Hyunsuk sibuk mengambil foto, Seunghun menyadari gelak tawa gadis itu.
"Ada apa?"
Karina sedikit terkejut saat laki-laki itu menegurnya, namun ia dengan cepat menanggapi pertanyaan Seunghun.
"Oh tidak-" ujarnya sambil menggelengkan kepala. "-Aku hanya teringat saat pertama kali tiba di sini. Awalnya aku ingin tinggal di Amsterdam, tapi aku lebih tertarik untuk mengunjungi Maastricht."
"Lalu?"
"...Yaa.. if I stayed here instead of visiting Maastricht I wouldn't meet you, Hyunsuk, dan juga Noku."
Gadis itu lalu tersenyum dan menatap Seunghun.
"I made a great decision, right?"
Pemuda itu mengangguk mendengar pertanyaan Karina. Ia tak melepas pandangannya terhadap gadis itu sampai akhirnya...
"KAK!"
Seunghun hampir saja menabrak pilar yang ada di stasiun. Untung saja Hyunsuk dengan cepat menarik tubuhnya agar ia tidak benar-benar beradu dengan tembok dan membuat dirinya malu.
"I get it, you're in love, but watch your step." bisik Hyunsuk.
"Hah?" Seunghun terlihat gelagapan setelah mendengar ucapan pemuda itu.
Hyunsuk segera berjalan lebih cepat untuk menghindari lebih banyak pertanyaan darinya.
Karina yang menyaksikan itu semua tak bisa berkata-kata, namun dari raut wajahnya ia terlihat lega karena Seunghun tak sampai menabrak pilar tadi.
"Let's not talk while walking or maybe I'll be the next one who bump into these pillars." ujar Karina.
"Ah- ya."
Lelaki itu lalu menggaruk belakang lehernya dengan kikuk. Ia hampir saja mempermalukan dirinya sendiri, tak hanya di depan orang yang ia sukai, namun juga semua orang yang ada di stasiun hari ini.
Mereka berdua kembali berjalan sementara Hyunsuk telah memimpin beberapa meter di depan berkat kakinya yang panjang.
Ia tampaknya sedang sibuk mengambil foto dari berbagai macam benda dan juga hal lain di sekitarnya, yang sepertinya akan ia jadikan referensi dalam menggambar sketsa.
Tak lama kemudian, pemuda itu berseru dari kejauhan sambil mengeluarkan kamera polaroid dari dalam tasnya.
"Ayo berfoto!"
Karina dan Seunghun segera melangkah lebih cepat untuk menghampiri Hyunsuk yang sudah berada di luar stasiun. Mereka bertiga terlihat kegirangan saat melihat keseluruhan bangunan stasiun yang megah.
Walau itu bukan kali pertama, namun tetap saja, melihat bagian depan stasiun Amsterdam Centraal menjadi kesenangan tersendiri bagi mereka.
"Dua kali ya, satu swafoto dan satunya lagi keseluruhan." kata Hyunsuk.
Mereka bertiga segera berdiri berimpitan satu sama lain dan menyiapkan pose andalan masing-masing. Menyadari posisi Karina yang berada di ujung sebelah kiri, Hyunsuk segera menyuruhnya untuk bertukar tempat dengan Seunghun.
"Biar Jimin nuna yang di tengah."
"..Jimin? Namamu Jimin?" tanya Seunghun sambil memandang gadis di sampingnya dengan raut wajah kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention [COMPLETE]
FanfictionKarina, gadis yang baru saja menginjak usia 20 tahun itu meninggalkan tanah kelahirannya untuk pergi ke Belanda, tepatnya ke kota Maastricht. Bukan untuk melanjutkan pendidikan atau bekerja, ia pergi ke sana hanya untuk bersenang-senang. Di kota yan...