"Kopi hitam bisa membuatmu sembelit seharian."Hyunsuk malah tertawa mendengarnya. Pemuda itu lalu menggelengkan kepalanya sambil berkata, "No. I'll be fine."
Karina pun tak lagi merespon ucapan Hyunsuk. Ia memilih untuk menoleh ke arah Seunghun yang sedang tertidur di sampingnya.
"Ia pasti benar-benar mengantuk."
Kereta masih melaju dengan kecepatan normal. Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah jendela, memperhatikan bangunan di kejauhan serta langit cerah berhiaskan awan.
"Nuna, makanlah." ujar Hyunsuk sambil menyodorkan sebuah cereal bar kepadanya.
"Terima kasih."
Karina menerima pemberian pemuda itu dan langsung memakannya.
"Kakakmu tidak sedang sakit kan?"
"Tidak kok! He's just sleepy ahahahaha. Don't worry."
Hal itu membuat Karina bisa sedikit bernapas lega. Ia tersenyum menanggapi ucapan Hyunsuk sebelum melirik lagi lelaki di sampingnya untuk sepersekian detik.
"Syukurlah kalau begitu, aku hanya sedikit khawatir." batinnya.
–
Waktu berjalan dengan cepat. Dalam 40 menit, mereka akan segera sampai di Stasiun Amsterdam Centraal. Penerbangan Karina ke Korea dijadwalkan malam ini, jadi ia masih bisa bersantai sebelum pergi ke bandara.
"Hyunsuk-ah, aku ingin ke toilet sebentar."
Pemuda itu menanggapi ucapan Karina dengan setengah sadar. Tampaknya ia juga sedang menahan kantuk. Karina pun segera meninggalkannya dan pergi ke toilet.
Sekembalinya gadis itu, ia melihat Hyunsuk yang langsung berdiri dari tempat duduknya.
"A-aku juga ingin ke kamar kecil."
Melihat Hyunsuk berlari terburu-buru seperti itu membuat Karina tertawa. Ia lalu menduduki kursi yang berada di depan Seunghun. Gadis tersebut memainkan ponselnya, sesekali sambil mencuri pandang ke arah laki-laki yang masih terlelap dihadapannya.
"Tidurnya nyenyak sekali." batinnya.
Ini hampir 3 jam dan Seunghun belum bangun sejak tadi. Jangan-jangan ia memang sedang sakit? Karina jadi panik sendiri memikirkannya. Ia segera menyimpan ponselnya ke dalam tas dan bangun untuk menghampiri Seunghun.
Dengan penuh percaya diri ia menyibakkan sedikit poni yang menutupi dahi lelaki itu perlahan dan menempelkan telapak tangannya di sana.
"Tidak panas sama sekali."
Tanpa diduga-duga, kedua mata Seunghun terbuka. Ia mengerjap beberapa kali sebelum menyadari apa yang dilakukan oleh Karina. Pupilnya membesar kala bertatapan dengan iris milik gadis tersebut.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Pertanyaan yang dilontarkan olehnya berhasil membuat Karina tercengang. Dengan secepat kilat gadis itu mundur dan langsung menduduki tempat duduk Hyunsuk sebelumnya sambil memandang ke arah jendela seakan tak terjadi apa-apa.
"Hyunsuk?"
"Uhm- toilet. Dia pergi ke toilet."
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention [COMPLETE]
Hayran KurguKarina, gadis yang baru saja menginjak usia 20 tahun itu meninggalkan tanah kelahirannya untuk pergi ke Belanda, tepatnya ke kota Maastricht. Bukan untuk melanjutkan pendidikan atau bekerja, ia pergi ke sana hanya untuk bersenang-senang. Di kota yan...