Dulu, aku pernah menunggumu seperti ini

167 40 0
                                    

Heejin tampak melihat jam dinding beberapa kali. Sudah hampir jam 12 siang namun dokter Chaeyeon belum juga datang memeriksa nya. Wanita cantik itu pun menghela nafas panjang nya. Ia sudah sangat bosan berada disini, ia ingin segera pulang dan pergi bekerja.

Tak lama pintu ruang rawat Heejin terbuka dan memperlihatkan seorang wanita cantik yg nampak tersenyum ke arah nya.

"Siyeon, kok kamu tahu aku lagi sakit ?" Tanya Heejin

"Jaemin cerita ke Jeno,  dia bilang kalau kamu kemaren masuk rumah sakit" jawab Siyeon sambil meletakkan makanan diatas meja

"Si kecil sama siapa kalau kamu tinggal kesini ?"

"Aku titip ke mama, tadi Sebenarnya Jeno mau ikut kesini tapi tiba-tiba Jaemin telpon dan bilang kalau dia lagi butuh bantuan,  yaudah deh akhirnya dia cuma turunin aku disini lalu lanjut nemenin Jaemin ke pengadilan " cerita Siyeon

"Dokter Jaemin pergi ke pengadilan ?" Tanya Heejin ragu

"Iya" jawab Siyeon singkat

"Memang nya lagi ada masalah apa ?"

"Aku nggak begitu paham, tapi aku pernah dengar pembicaraan Jeno dan Jaemin kalau masalah nya itu tentang hak asuh anak"

"Dokter Jaemin bercerai ?" Kaget Heejin

"Aku juga nggak tau masalah itu, Jaemin menyembunyikan semua nya bahkan dari Jeno sekalipun.  Saat meminta bantuan pun Jaemin hanya bilang bahwa ia sangat menginginkan hak asuh anaknya"

Heejin memejamkan kedua mata indah nya. Dada nya Tiba-tiba berdetak cepat.  Lelaki yg sudah begitu lama ia kagumi benar-benar sudah memiliki kehidupannya sendiri.  Ia pun tersenyum getir,  ternyata disini hanya dia yg tak bisa keluar dari bayangan masa lalu nya.

"Heejin... Heejin..." panggil Siyeon sambil menepuk pelan lengan Perempuan itu karena ia hanya diam tak menyahut

"Eh... iya" jawab Heejin terkejut

"Aku mengerti apa yg kamu pikirkan,  mungkin Tuhan sedang memberimu sekali lagi kesempatan untuk bisa meraih nya"

"Dia datang disaat yg tidak tepat.  Dia datang lagi di tengah usaha ku untuk menyerah akan dirinya.  Aku sudah memutuskan untuk berhenti mengajar nya sejak 4 tahun lalu,  sejak aku tahu bahwa ia akan menikah. Meskipun aku belum bisa melupakan nya sepenuhnya tapi setidaknya aku sudah pernah berhasil melewati satu hari tanpa memikirkan nya" ucap Heejin lirih

"Jangan berhenti dulu Heejin, kamu coba sekali lagi. Katakan padanya jika kau menyukai nya, aku yakin dia pasti akan memikirkan perasaan mu"

"Bagaimana jika masih ada orang lain disisi nya ? Aku takut"

Siyeon terdiam sesaat Lalu menatap dalam iris mata Heejin yg tampak sayu

"Siyeon,  apakah kau ingat 13 tahun lalu, saat aku pernah sakit dan di rawat di rumah sakit. Saat itu diluar sedang hujan deras, kau datang menjenguk ku kala itu dan kau bilang bahwa Jeno dan Jaemin juga akan datang menjenguk. Aku menunggu dengan antusias,  sampai akhirnya Jeno datang sendirian dan mengatakan bahwa Jaemin tidak bisa datang karena terjebak hujan di rumah seseorang. Dia tidak datang, bahkan keesokan harinya.  Sejak saat itu aku mencoba untuk tidak lagi peduli pada perasaan ku, aku tidak mau berharap padanya, aku ingin berhenti menyukai nya tapi aku tidak bisa. Bahkan  disaat dia sudah tak pernah terlihat lagi di hadapan ku pun aku masih tetap menyukai nya, berharap padanya jika suatu hari nanti kami bisa kembali bertemu. Aku pun kembali menunggu,  sampai akhirnya 4 tahun lalu sebuah foto menyadarkan ku bahwa aku benar-benar tidak bisa meraih nya. Mati-matian aku berusaha menata lagi hati ku yg berantakan karena ulah ku sendiri. Aku tak ingin melukai hatiku lagi, jadi aku tak ingin mencoba meraih nya lagi"

"Tapi Heejin..."

"Aku masih sangat menyukai nya asal kau tahu, tapi aku tak ingin berusaha mendapatkan nya lagi. Aku lelah"

"Setidaknya katakan padanya, jadi kau lega meskipun ia tak bisa membalas perasaan mu" usul Siyeon

Heejin pun hanya diam, lalu menatap Siyeon yg menampakkan wajah serius nya

-----

"Selamat malam Heejin " sapa seorang lelaki yg baru saja masuk ke dalam ruangan nya

"Dokter datang kesini lagi ?" Tanya Heejin heran

"Iya, kenapa ? Kamu tampak nya kaget banget. Kamu nggak nyaman saya disini ?" Tanya balik Jaemin yg langsung mendapat gelengan dari Heejin

"Kenapa kau datang disaat aku sedang berusaha untuk tidak mengharapkan mu, aku dulu pernah menunggu mu saat aku seperti ini, namun kau tak datang. Besok nya aku menunggu lagi, namun kau tak pernah datang kemari.  Aku lelah,  hingga akhirnya aku menangis.  Tapi hari ini, kau datang bahkan tanpa aku minta,  kau menjaga ku, menemani ku, melakukan hal-hal di luar ekspektasi ku. Apakah kau memang sebaik ini ?" Batin Heejin sambil menatap lurus Jaemin yg sedang mengeluarkan makanan yg tadi ia bawa

"Heejin,  kau melamun ?"

"Tidak Dokter,  saya hanya sedang memikirkan sesuatu"

"Jangan banyak pikiran dulu,  kamu sedang sakit"

"Iya Dokter"

"Dan hari ini, sekali lagi aku harus berjuang lebih kuat lagi untuk benar-benar meyakinkan hatiku untuk menyerah. Berhenti lah menjadi baik seperti ini padaku Na Jaemin,  atau aku akan benar-benar membenci mu karena telah membuat ku sulit melupakan mu"
Batin Heejin lagi

Tbc

To My YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang