____________________Jangan lupa vote
__________🍓 KARENA LO MANIS 🍓
__🕷__
__
_"Mana hp lo?" todong Gio yang bahkan baru saja menghentikan motornya didepan Fena. Gio memeriksa ponsel Fena dengan teliti. Setelah di rasa tak ada yang aneh, Gio mengembalikan ponsel pada pemiliknya.
Fena langsung naik ke motor Gio dengan hati-hati, lalu motor melaju ke sekolah.
Dalam perjalanan Fena kembali mengingat ucapan Gio kemarin. Ah, lebih tepatnya ancaman. Fena tau, Gio tidak pernah main-main dengan ucapannya. Apalagi ucapan yang dilontarkan dengan senyum miring mengerikan seolah sudah menyiapkan berbagai rencana jahat jika Fena benar-benar melanggarnya.
Makin hari sikap Gio makin tidak manusiawi. Seperti dalam hal sesederhana ponsel. Fena menggeleng pelan saat kembali mengingat perkataan Gio kemarin.
"Mulai sekarang gue bakal cek hp lo setiap hari, buat ngecek siapa aja yang nelfon lo, siapa yang ngirim lo pesan, balesin cowo yang dm lo, sama buat mastiin lo nggak ganti password hp lo," ucap Gio panjang lebar sebelum menyerahkan ponsel Fena.
Fena mengernyit tajam. Password? Jadi Gio mengganti sandi ponselnya?
Fena mencoba mengetikkan sandi lamanya, namun ponselnya bergetar ringan pertanda sandinya salah.
"Sandinya apa?" tanya Fena. Sebenarnya Fena bisa menebak sandi yang diubah Gio, tapi ia hanya ingin memastikan.
"Gue sebut hurufnya," ucap Gio sambil menyeringai. Sangat mencurigakan. "Hurufnya gede semua," peringat Gio sebelum mulai menyebutkan satu-persatu huruf sandinya.
"J.. O.. E.. Z.. I..." Fena mengernyit karena dugaannya salah. Setelah menekan centang, ponselnya kembali bergetar ringan. Salah. Apa Gio baru saja mengerjainya?
"Kok salah?" tanya Fena bingung.
Gio tersenyum miring. "Gue belum selesai," jawabnya. "Ulang lagi. Tunggu sampe gue bilang udah," perintahnya.
"J.. O.. E.. Z.. I.. A.. L.. E.. X.. Y.. E.. O.. L.. I.. X.. R.. E.. G.. I.. O," Fena melotot dengan mulut melongo. Semakin banyak huruf yang disebutkan semakin lebar juga mata Fena melotot. "Udah."
Gila. Pria di hadapannya bukanlah Jin biasa. Fena mencoba mengatur nafasnya melihat deretan panjang yang bahkan tidak bisa dia baca. Lalu bagaimana dia akan mengingat itu sebagai sandi ponselnya? Apa dia harus menghadap Gio dulu sebelum membuka ponselnya? Atau menulis sandinya di kertas yang harus dibawa kemana-mana? Fena menggeleng tak percaya.
"Kak Gio, ini apa?" tanya Fena yang masih linglung.
"Itu nama lengkap gue. Sebagai pacar, lo harus pake nama lengkap gue jadi sandi biar lo apal," jawab Gio dengan santainya.
Bukan begitu. Yang terjadi adalah kebalikannya. Fena harus menghapal nama lengkap Gio supaya bisa membuka sandi!! Fena bisa gila jika terus begini.
"Apa nggak ada sandi lain Kak? Aku--aku--" Fena bingung harus beralasan apa. Dia takut mengatakan nama Gio terlalu aneh hingga otaknya tak bisa memproses namanya dengan baik.
Gio memasang tampang berfikir dengan tangan mengusap dagunya. "Lo punya saran sandi lain?" tanya Gio balik.
Fena menghela nafas. Untung saja Gio tidak menolak negosiasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive G (New Version)
Teen FictionDitembak anak pemilik sekolah secara tiba-tiba dan tidak punya kesempatan untuk menolak. Fena hanyalah gadis yatim piatu yang sampai saat ini masih tinggal di panti asuhan. Ia hanya pasrah saat Joe memintanya menjadi salah satu dari sekian banyak pa...