🍓(5) Ganci Identitas

35.1K 3.2K 474
                                    

Ganci adalah gantungan panci. Canda panci.
Vote dulu sodara
________________________________


🍓 GANCI IDENTITAS 🍓
__🕷__
__
_


"Spaghetti satu, Americano satu, Avocado Sundae satu?"

"Ya."

"Baik, silahkan tunggu sebentar."

Fena segera beranjak pergi dari meja pelanggan dan menyetorkan pesanan pada Lista, si juru masak. Hari minggu siang May Cafe cukup ramai. Jika di hari biasa Fena masih punya luang waktu untuk istirahat dan ngobrol dengan Rekan kerjanya yang lain, namun hari ini sama sekali tidak bisa. Cafe selalu penuh dan Fena tak punya waktu bersantai.

"Nih Kak," Fena menyerahkan daftar pesanan kepada Nella untuk diberikan kepada Lista. Lalu Fena mengambil makanan yang sudah siap dan mengantarkannya ke meja-meja.

Fena melirik jam tangannya. Pukul 11.30 siang. Fena jadi was-was sendiri. Bagaimana kalau Gio tiba-tiba muncul? Bagaimana dia harus meminta ijin pada Musa?

"Fenaaa!!!" suara seorang wanita terdengar dari meja di pojokan. Fena segera menghampiri mereka.

"Pesen yang biasa ya Fen! Buat kita berlima," ucapnya. "Er! lo mau pesen apa? Menunya enak-enak bat serius!! Lo harus cobai--"

"Gue samain aja deh," potong seorang gadis yang memakai hoodie hitam oversize dengan penutup kepala yang dipakai. Fena belum pernah melihat gadis itu.

"Yaudah Fen, yang kaya biasa 6 ya!!" ucap Cici dengan ceria. "Oh, iya. Kenalin nih anak baru di kosan kita. Namanya Ersim. Er, kenalin ini Fena," Cici mengenalkan Fena dan Ersim. Fena berjabatan tangan dengan Ersim.

"Eh, dia juga sekolah di Alenxy loh Er!!" ucap gadis lain bernama Arsela dengan antusias. Arsela juga anak Alenxy, tapi dari kelas 10 MIPA 4. Jadi Fena tidak terlalu akrab dengannya.

"Iya?" tanya Ersim.

"Kamu sekolah di sana juga?" tanya Fena.

"Gue anak baru. Baru aja mau pindah," jawab Ersim.

"Dia itu anak Diamond Class loh Er. Keren banget dapet beasiswa!! Abis tu dikasih uang jajan juga. Ah pokoknya gue mau belajar keras supaya kelas sebelas bisa masuk Diamond Class!!" ucap Arsela penuh tekad.

Fena tercengang. Seketika dia ingat perkataan pak Herda. Ada ratusan siswa yang belajar keras demi menggeser posisi siswa yang kini berada di kelas Berlian. Termasuk Arsela.

"E--ini pesenannya udah?" tanya Fena kembali memastikan.

"Udah Fen, itu aja!" jawab Cici.

"Yaudah, aku permisi dulu ya!" kata Fena dengan senyum ramah lalu segera pergi dari sana.

Jam sudah menunjukkan pukul 12. Waktunya untuk Fena istirahat siang. Fena segera menunaikan ibadah sholat dhuhur di mushola yang disediakan di cafe. Fena mengecek ponselnya, dan benar saja. Sudah ada pesan masuk dari Gio.

|Kak Gio
  •Jam 1 siap

Fena membuang nafas kasar. Ternyata Gio tidak main-main. Fena segera mengganti pakaiannya dengan hoodie crop putih polos dan celana jeans biru dongker. Setelah mengumpulkan keberanian, Fena segera berjalan ke ruang kerja Musa.

Tok tok

"Masuk!!"

Fena langsung masuk dan melihat Musa yang tengah sibuk dengan komputernya.

Possessive G (New Version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang