🍓(6) Terancam

26.8K 2.8K 351
                                    

Saya harap kalian terbiasa dengan tanda seru di setiap dialog Gio. Saya cuma pengen memperjelas kalo disini karakter Gio jadi tukang ngegas dan galak sama Fena. Okeyy makasih👌
______________________________

🍓 TERANCAM 🍓
__🕷__
__
_

"Tas lo berisik banget deh! Krincing krincing gitu," keluh Luna saat ia dan Fena tengah berjalan dari parkiran menuju kelas. Luna benar-benar menjemput Fena pagi-pagi. Tentunya setelah Fena paksa berkali-kali.

Fena melirik ke belakang tasnya. Suara kemrincing yang dihasilkan berasal dari gantungan kunci yang kemarin Gio belikan. Fena memegangi gantungan kuncinya dengan tangan kiri agar bell pada gantungan itu tidak berbunyi.

"Lagian sejak kapan lo suka pake ganci?" tanya Luna lagi membuat Fena melipat bibirnya kedalam.

"Di beliin," jawab Fena jujur.

"Di beliin? Sama siapa?" tanya Luna kepo.

"Kak Gio."

Luna manggut-manggut. Jika sudah masalah Gio, Luna tidak mau banyak tanya lagi.

"Eh, apa tuh rame-rame?" Luna bertanya sambil menunjuk ke arah papan mading di dekat lapangan.

"Ga tau," jawab Fena sambil mengedikkan bahu.

"Liat yu!!" ajak Luna sambil menarik paksa lengan Fena.

Mereka berdua berjalan cepat menuju papan mading yang dikerumuni banyak orang. Sebagai manusia normal, mereka juga penasaran jika ada hal-hal heboh seperti ini.

"Nah itu dia orangnya!"

Luna dan Fena mengernyit bingung saat seseorang berkata sambil menunjuk mereka. Lebih lagi orang-orang yang berkerumun mulai memandangi mereka berdua.

"Ck ck ck. Gaya banget anak beasiswa!"

Fena dan Luna semakin di buat bingung. Merekapun mencoba melihat apa yang tertempel di mading.

"Fen?" gumam Luna saat melihat selembar kertas yang tertempel rapi di tengah mading.

Fena melotot kaget. Hanya satu lembar foto dirinya bersama Gio di pasar malam kemarin, namun mampu membuat geger hampir satu sekolahan. Memang benar, pengaruh Gio sebesar ini.

Luna membuka lapisan kaca yang menutupi dinding mading lalu menarik paksa foto yang telah membuat dirinya dan Fena malu.

"Ayuk Fen!" Luna menarik lengan Fena untuk pergi dari kerumunan yang menatap remeh pada mereka berdua.

"Heh!!" seorang gadis berambut panjang menahan lengan Fena yang lain. "Lo tau diri dong. Joe itu anak pemilik yayasan. Lo sama sekali nggak pantes pacaran sama Joe!" kata gadis itu dengan nada merendahkan.

Fena jelas tau siapa gadis itu. Anak kelas 11 Golden Class yang terkenal sering membully adik kelasnya. Maya.

"Lo juga harus tau, Joe itu udah punya pacar yang lebih selevel sama dia. Lo tau Syerlin kan? Anak kelas 11 Diamond Class? Dia lebih pantes buat Joe, bukan cewek kampungan kaya lo!!" kata Maya lagi sambil bersedekap dada.

Luna mendengus menatap kesal pada Maya. Lalu ia menarik Fena untuk segera pergi dari sana.

"Gue kan udah bilang! Nggak usah lagi berurusan sama anaknya Pak Deri!!" gerutu Luna sambil terus menarik lengan Fena menuju kelas mereka.

"Emang kapan kamu bilang gitu?" tanya Fena.

Luna berhenti sejenak. Pertanyaan Fena membuat emosinya menguap entah kemana.

Possessive G (New Version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang