🍓(8) Ter-babu kan

18.3K 2K 287
                                    

(../--/.../---/.-./.-./-.--)
______________________

🍓 Ter-Babu kan 🍓
__🕷__
__
_


||Kak Gio
  •Sini

Ok• 

Fena menghela nafas panjang. Dengan malas ia mencoba bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari kelasnya menuju kantin bawah. Sudah tiga hari Fena di buat menguras tenaga ekstra untuk naik turun tangga setiap kali Gio memintanya ke kantin bawah.

Pernah sekali Fena mengabaikan Gio dan tetap makan di kantin atas. Berujung kantin atas di buat geger karena kedatangan The Jorking yang menjemputnya. Fena benar-benar kapok.

Akhirnya Fena sampai di lantai dasar. Tinggal menuju ke kantin yang berada di seberang lapangan. Fena menghabiskan banyak tenaga untuk pergi kesana.

"Fena!!" seruan seorang pria membuat Fena berhenti dan menoleh. Ia memandang bingung pria yang tengah berjalan menghampirinya. "Fena kan? Anak Diamond?"

Fena mengangguk. "Kenapa kak?"

"Aku Aji, dari IPS 1." Aji mengulurkan tangannya.

"Tau kok. Itu ada pin-nya," jawab Fena sambil menjabat tangan Aji.

Aji tertawa kaku melirik pin lambang petir di saku dada kirinya. Pin yang dikhususkan untuk siswa kelas 11 dan 12 IPS 1, atau sering di sebut kelas petir. Kelas itu berisi siswa beasiswa non akademis, siswa yang unggul dalam bidang olahraga.

"Emm, Kamu temen deketnya Luna kan?" tanya Aji.

Fena mengangguk lagi. "Kak Aji bukannya yang dulu pernah ke-tonjok sama Luna ya?" tanya Fena mengingat saat ia dan Luna sedang mendaftar di sekolah ini.

Aji meringis malu. "Aku... Boleh minta nomornya Luna nggak?" suara Aji memelan ragu. Fena yang melihat itu menahan senyum sambil manggut-manggut.

"Aku nggak bisa kasih kalo nggak minta ijin dulu sama Luna kak," jawab Fena membuat Aji murung. "Tapi ijinnya bisa nyusul kok," lanjutnya sambil mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Aji langsung berbinar dan segera mengetik nomor yang disebutkan Fena.

"Makasih banget Fen. Makas--" ucapan Aji tiba-tiba terhenti. "Ak-aku pergi dulu ya Fen," kata Aji sambil meringis dan langsung berjalan cepat meninggalkan Fena yang kebingungan.

"Kak Aji kenapa?" gumam Fena sambil meletakkan kembali ponsel di sakunya. Dia segera berbalik untuk pergi ke kantin.

BRUGH

"Aduh!!"

Fena mengusap hidungnya yang terasa nyeri setelah wajahnya menubruk sesuatu seperti...

"Kak Gio?"

"Ngapain lo barusan?" suara dingin itu membuat Fena langsung mendongak, dan menemukan wajah tampan Gio yang menatapnya tajam.

"Aku--itu tadi Kak Aji minta--"

"Mana HP lo?" potong Gio sambil menengadahkan tangan kanannya. "Mana!!?" ulangnya lebih keras sambil melotot. Fena yang takut langsung menyerahkan ponselnya.

"Kasih tau sandinya!" perintah Gio.

Fena langsung melotot panik. "Biar aku aja Kak." Fena berusaha merebut ponselnya, namun Gio bertindak cepat menjauhkan tangannya dari jangkauan Fena.

"Kasih tau."

"Biar aku aja yang bukain." Fena masih berusaha merebut ponselnya.

"Nggak."

Possessive G (New Version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang