Rheyya dan Arsenio membalikkan badannya lalu terkaget setelah tahu siapa yang ada dibelakangnya saat ini. Mengingat Arsenio hanya seorang penduduk di Kerajaan Aigle, dengan cekatan Rheyya menampakan tongkatnya yang sedikit ada lilitan rumput laut, dan juga ada sebuah mutiara berwarna biru laut diatas paling ujung.
"Hahaha kau ini Putri Rheyya, jangan terburu buru..".
Dia mendekati Rheyya dengan pelan.
"J-jangan mendekat!!".
Teriak Rheyya dengan matanya yang was was kepada orang yang saat ini ada dihadapannya.
"Ratu.. Claf.. fitthya".
Gumam Arsenio yang masih dapat terdengar oleh Rheyya dan juga Ratu Claffitthya.
Ratu Claffitthya, permaisuri atau istri Raja Gantara, tetapi sifatnya yang sangat kejam dan angkuh membuat penduduk CAKRAWALA menakutinya sekaligus membencinya. Sangat serakah, bahkan dia pernah bersumpah akan melenyapkan Naoxie putrinya sendiri, demi mendapatkan kalung yang kini dipakai Naoxie.
Ratu Claffitthya menyibakan bajunya, selanjutnya mengambil tongkat yang ada dibalik bajunya tadi. Tongkat yang berwarna emas dan ada berliant warna merah pun, kini ia genggam erat.
"DASAR ORANG SERAKAH!"
Teriak Rheyya, lalu ia memajukan tongkatnya, sedetik kemudian tongkat itu mengeluarkan air yang berwarna biru. Begitupun dengan Ratu Claffitthya, ia mengeluarkan cahaya warna merah pada tongkatnya.
Tak lama, suasana disekitar menjadi ricuh, penuh dengan ketakutan dan kepanikan, para warga berlari terbopong bopong untuk menjauhi Rheyya juga Ratu Claffitthya.
Raja Devinto memunculkan diri dari dalam air, Raja Gantara berlari dengan cepat kearah keduanya.
"Pergilah Arsenio! Cepat..! Sebelum ayahanda menyadari adanya keberadaanmu!".
Arsenio menganggukan kepalanya, lalu ia mengeluarkan sayapnya dan ia berubah menjadi Elang. Agar tidak ada yang mengetahuinya, ia lebih baik menjadikan dirinya sebagai Elang. Arsenio terbang menuju kerajaan Aigle.
"Ada apa ini?!".
Teriak Raja Devinto dan Raja Gantara bersamaan. Mengetahui hal itu, Rheyya dan Ratu Claffitthya menghentikan aksinya itu. Rheyya tersungkur ketanah, sedangkan Ratu Claffitthya tetap kekeuh ditempatnya tanpa bergeser sedikitpun.
Raja Devinto menghampiri Rheyya dan membantu Rheyya untuk berdiri.
"Apa yang kau lakukan nak?!"
Tanya Raja Devinto dengan penuh penekanan.
"Dia.. dia yang membunuh ibu dan kakek!".
Teriak Rheyya dengan mata berkaca kaca.
"Jangan mengada ngada Rheyya! Ibumu meninggal karena bangsa Elang!".
"I..itu benar.. tapi-".
"Pergilah Devinto, biarkan Putri Rheyya beristirahat".
Raja Gantara memotong pembicaraan Rheyya, agar masalah tidak semakin rumit. Raja Devinto menggangguk dan membawa Rheyya kedasar laut kembali.
"Kenapa kau ini?".
Tanya Raja Gantara kepada permaisurinya. Ratu Claffitthya tidak menjawab pertanyaan suaminya, ia langsung pergi begitu saja.
"Astaga.."
Raja Gantara menghela nafas pelan, dirinya tidak tahu mau bagaimana lagi, semua keluarganya sangatlah serakah.
-🦅-
"Hey! Kau ini.. kembalikan makananku bodoh!!".
Teriak Vento kepada saudaranya yang saat ini mengambil buahnya, hampir saja dia makan tetapi tiba tiba Kevin datang dan menghancurkan semuanya.
"Kalau mau kejar aku dulu wleee!!".
Kevin mengejek saudaranya itu, ia menjulurkan lidah agar Vento lebih kesal lagi kepadanya.
"Pangeran Vento.. pangeran Kevin.. jangan berlarian seperti itu, jika ayah tau, ayah akan marah besar kepada kalian".
Ratu Jepanays datang lalu menasehati kedua putranya dengan lemah lembut dan sesabar mungkin. Ia sangatlah pusing kepada kedua putranya, usia mereka sudah bukan anak anak lagi, tetapi tingkah jahil satu sama lain tidak dapat mereka hentikan.
"Iya ibu..".
Menurut keduanya. Kedua pangeran itu duduk bersebalahan, Kevin mengembalikan buah Vento, lalu Kevin mengambil yang lain.
"Kaya gini dong dari tadi tuh!"
Bisik Vento dengan nada kesal ke Kevin.
"Masih mending aku kembaliin! Cerewet banget sihhh.."
Balas Kevin dengan bisikan juga. Ratu Jepanays yang mengetahui hal itu hanya tersenyum simpul dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Dasar mereka ini"
Gumamnya pelan.
-🦅-
"Jangan ganggu aku bodoh!"
"Ayolah kak.. sekali saja! Aku ingin mencoba permainan ini"
"Pergilah, aku sedang mempelajari ilmu ini"
"Aku tidak peduli!!"
Daritadi Naoxie mengajak Gustas untuk bermain diluar, sedangkan Gustas masih sibuk dengan dunia sihirnya. Jika dipikir pikir, mereka lebih banyak bertengkar, tetapi saat ini mereka bukan bertengkar dengan sangat serius. Gustas hanya kesal dengan adiknya yang ngeyelan ini.
"Aku tidak mau! Kenapa kau sangat memaksaku ?!! Pergilah dari kamar ku!"
Teriak Gustas.
"Hey hey hey! Ada apa ini?! Kenapa kalian berdua sangatlah berisik?!"
Ratu Claffitthya datang dengan amarahnya. Ratu yang satu ini sangatlah berbeda jauh dengan Ratu Jepanays, Ratu Jepanays yang sangat lemah lembut kepada anak anaknya. Tetapi Ratu Claffitthya sangat keras kepada kedua putrinya ini.
"M-maaf ibu..".
Mohon Naoxie kepada yang ibunda.
"Naoxie selalu mengajakku keluar! Padahal aku sedang sibuk".
Adu Gustas kepada sang Ratu.
"Keluarlah Naoxie, kau kan bisa bermain dengan anak anak lain!"
Suruh Claffitthya kepada Naoxie. Dengan berat hati Naoxie mengangguk dan keluar kamar, saat ia sudah berada diambang pintu, ia membalikkan badannya. Tak sengaja dia melihat Gustas yang sedang mengejeknya dengan wajah yang dibuat buat.
"Hihh!! Kakak!!".
Teriak Naoxie dan mengepalkan tangannya, yang seperti akan meninju seseorang.
"Kenapa kau masih ada disini anak bodoh?!!"
Teriak Ratu Claffitthya kepada putrinya. Dengan cepat Naoxie berlari keluar dari kamar Gustas.
-🦅-
Jangan lupa vomment
Tinggalkan jejak okey ?! 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
UDARA, AIR, ℭΛKℜAWΛLΛ.
FantastikBagaimana jika CAKRAWALA diperebutkan oleh dua kerajaan lain? Kerajaan Aigle yang dipimpin oleh seorang raja berkebangsaan Elang bernama Arga. Kerajaan Thalassomedon yang dipimpin seorang raja berkebangsaan Ikan bernama Devinto. Dan kerajaan Cakrawa...