p a r t 2

558 59 0
                                    

Aliandra nungguin jemputan suruhan Bundanya, biasanya Bunda ia yang jemput, tapi dikarenakan ada pertemuan antar customer maka hari ini ia tidak bisa menjemput anak satu-satunya.

Uda 10 menit Aliandra nunggu, tapi jemputanya belum juga datang.

Awan sudah mendung, menandakan mau hujan.

Sebenarnya, tadi Mark sudah nawarin untuk pulang bareng tapi ia tolak.

"Ih, bunda pak supir lama kali."monolognya sendiri seolah mengadu kepada bundanya, bibir mengerucut sambil menghentak-hentakan kakinya kiyowo bukan?

Dia bosan.

Berjalan di koridor menuju parkiran, kenapa Prillyza belum pulang? Jawabannya yaitu nangkring di rooftop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berjalan di koridor menuju parkiran, kenapa Prillyza belum pulang? Jawabannya yaitu nangkring di rooftop.

Awan semakin mendung, air pun sudah turun rintik rintik. Ia bergegas memasuki mobilnya.

Prillyza menghela nafas.

Mulai menjalankan mobilnya menuju gerbang, seketika ia melihat cowok berdiri dengan gelisah.

"Itu Ali bukan sih?" tanyanya kepada diri sendiri "tapi kok belum pulang, bukannya tadi dia keluar kelas barengan sama orang Mark?"monolognya.

"Apa dia nunggu jemputan?"

Bagaimana pun Prillyza masih punya hati nurani.

Ia turun dari mobilnya menghampiri Ali yang menundukan kepalanya.

"Elo, kok belum pulang?" tanyanya dengan nada datar.

Ali ngedongak,

"Hiks, Ali belum di jemput." isaknya. Prillyza kaget kok nangis sih cengeng amat batinnya.

"Terus kenapa lo nangis?" tanyanya "kan lo bisa naik bus atau nebeng sama Mark tadi, pastikan dia nawarin elo pulang bareng." lanjut Prillyza.

Prillyza tahu persis sifat Mark seperti apa.

"Hiks Ali ga dibolehin naik angkutan umum sama bunda, katanya nanti Ali diculik hiks" jawabnya "Iya tadi Mark nawarin Ali, cuman Ali gamau soalnya kan arah rumah Mark sama Ali beda hiks" isaknya masih terdengar jelas.

Prillyza lagi-lagi menghela nafas, Entahlah ia pun tidak tau berapa sekian kalinya ia menghela nafas.

"Yaudah, ayok gue anterin elo pulang." ajaknya

"Serius, Prilly mau nganterin Ali pulang." pekiknya dengan mata yang berair.

"Aneh, tadi aja nangis sekarang kagak." batinnya.

Prillyza hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Aaa... Makasih Prilly." pekiknya terus menerjang tubuh Prillyza dengan pelukan.

Prillyza menegang, ia kaget apalagi sekarang jantungnya berdetak lebih cepat.

Ia hanya mengangguk dengan kaku.

"Udah ih lepas, buruan masuk keburu makin deras hujannya." kata Prillyza dengan nada datar.

Ali tersenyum tulus, mereka memasuki mobil Prillyza Xavier.

Next?
Vote and komen yaa!
-tbc-

@keyyl01

𝐌𝐚𝐧𝐣𝐚 || 𝐀𝐥𝐢𝐏𝐫𝐢𝐥𝐥𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang