p a r t 5

523 59 2
                                    

Disinilah sekarang Ali Prilly yaitu di rooftop, sebelum ke rooftop mereka menyempatkan ke uks untuk mengambil kompresan dan salep

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disinilah sekarang Ali Prilly yaitu di rooftop, sebelum ke rooftop mereka menyempatkan ke uks untuk mengambil kompresan dan salep. Sejak tadi Ali tidak berhenti nangis walaupun sudah tidak separah tadi.

Prilly mulai mengompres pipi Ali dengan perlahan, ringisan terdengar begitu jelas di pendengaran Prillyza.

"Sshh, sakit Prilly hiks." ringisan dan isak Ali.

Prilly meringis melihat Ali, "tahan bentar ya." katanya dengan lembut.

Ali hanya mengangguk nurut, sungguh baginya ini sangat sakit.
Setelah mengompres pipi Ali perhatiannya langsung tertuju ke sudut bibir Ali yang robek sedikit, ia membersihkan dengan kompres'an tadi.

"Hiks itu sakit banget Prilly." isaknya.

Tetapi Prilly tidak mendengarkan ringisan dan isak Ali, melainkan tertuju dengan bibir yang pink alami err menggoda batinnya.

Ia lebih mencondongkan badannya agar lebih dekat dengan wajah Ali.

1 cm

Ali bisa merasakan deru nafas teratur Prilly.

"Prilly mau ngapain?" tanyanya dengan polos.

Prilly tidak mendengarkan apa yang diucapkan Ali, ia langsung menempelkan bibirnya dengan bibir Ali.

Cup

Ali melotot kaget, masih dengan keadaan menempel tetapi entah dorongan dari mana Prilly menggerakan bibirnya yaitu melumat dengan pelan dan lembut, Ali yang tidak tahu apa- apa tentang ciuman hanya diam tidak membalas.

Semakin lama ciuman Prilly makin menggebu tapi tetap lembut, ia menahan tengkuk Ali untuk memperdalam ciuman tersebut. Prillyza menerebos masuk kedalam mulut Ali dengan cara menggigit pelan bibir Ali.

"Ssh..." ringisnya.

Kesempatan buat Prilly buat menerobos masuk yap dia langsung mengabsen setiap inci mulut Ali.

Ali membalas ciuman Prilly, saling membelit lidah dan menukar saliva tanpa jijik.

Ciuman mereka terlepas karena hmm ya kehabisan oksigen. Mereka berdua terengah-engah, menghirup banyak oksigen. Apalagi sekarang bibir Ali membengkak akibat ulah Prilly karena yang mimpi ciuman ini adalah Prillyza.

"Shit, bego banget gue." batin Prilly.

"Prilly kok cium bibir Ali sih, udagitu tadi Prilly makan bibir Ali?" tanya Ali dengan polos.

Mampus gue batin Prilly

"Hng-- gapapa uda yang tadi lupain aja." kikuk Prillyza.

"Tapi enak lho Prill." jawab Ali dengan ceria ia melupakan lebam dam sudut bibir yang terluka.

"Nanti Ali mau lagi ya Prill." pintanya.

Prillyza terkejut dengan permintaan Ali yang begitu ambigu, ia bingung mau menjawab apa. Ada satu cara yang ia pikirkan yaitu,

"Hmm gimana kalo kita beli es cream, semalem gue kan uda janji mau beliin elo yakan?" tanyanya.

Dan yes berhasil Ali yang mendengarkannya pun berbinar.

"Serius, yaudah yuk kita beli." pekiknya langsung menarik tangan Prilly dan menggandengnya.

Dalam hati Prilly hufft syukurlah dia lupa, untungnya kelasnya uda selesai 5 menit yang lalu.

Mereka berjalan di koridor yang kebetulan bertemu dengan Mark, Jaemin, Jisung, Renjun, Chenle, Jeno, dan Haechan.

"Wih ibu bos uda gandengan aja." celetuk Haechan.

"Ha'ah PJ atuh." kata Jeno.

Sahabat Prilly menganggukan kepalanya tanda setuju apa yang dikatakan Haechan dan Jeno.

"PJ apaan dah lo pada." ketus Prillyza memutar bola matanya malas.

Diantara sahabat Prillyza ada yang membatin, bibir Ali kok bengkak? apa jangan-jangan Prilly ngapain Ali, kan ga mungkin Ali soalnya yang paling dominan bengkaknya kan si Ali.

Jaemin.

"Bibir elo kok bengkak Li?" celetuk Jaemin dengan seringainya.

Sahabat Prillyza langsung fokus dengan bibir Ali.

Prillyza menegang.

"Hayo ngapain Ali lo?" selidik Renjun.

"Eng-ga ngapa-ngapain kok aneh lo." gugup Prilly.

"Masa sih ga percaya nih gue." ejek Jisung.

"Atau jangan-jangan elo--" ucapan Chenle terpotong oleh Ali.

"Oh, itu tadi Prilly cium bibir Ali sama makan bibir Ali, tapi enak lho." jujurnya dengan polos dan ceria seolah tidak ada masalah.

Pftt

Mereka menahan tawaa.

"Anjir uda nyosor aja lo." ejek Mark.

"HAHAHAHA"

Tawa mereka memenuhi koridor kampus tersebut beruntungnya koridor itu keadaan sepi. Kalau tidak ah...

Entah apa yang terjadi...

Perlu kalian ketahui kalau wajah Prillyza sudah merah menahan malu.

Next?
Vote and komen yaa!
-tbc-

@keyyl01

-kalo vote-nya sampe 25 aku bakalan up malem ini jugaa, semangat vote yaa!





𝐌𝐚𝐧𝐣𝐚 || 𝐀𝐥𝐢𝐏𝐫𝐢𝐥𝐥𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang