Sesuai dengan janji yang Prilly ucapkan ke Ali, disinilah mereka sekarang kedai es cream favorit Ali karna ia yang request.
Ali terlihat antusias memakan es cream, tanpa memperdulikan Prilly yang melihatnya cengo.
Anjir kaga bosen apa nih anak makan es cream mulu, uda 3 cup lho batin Prilly.
"Hmm Prilly, Ali boleh nambah lagi ga?" tanyanya pelan.
"Aish, gila lo masih mau nambah lagi." sengit Prilly.
Ali mendengarkan jawaban Prilly mengerucutkan bibirnya aw kiyowooo.
"Iss, ayolah Prilly satu lagi aja ya ya ya?" mohon Ali menggunakan puppy eyes.
"Engga-engga uda ayok pulang." ajak Prilly menyampirkan tasnya kepundak dan berjalan meninggalkan Ali yang mencebikkan bibirnya.
Ali pun terpaksa mengikuti Prilly sambil menghentak-hentakan kakinya.
"Mau sampai kapan lo berdiri disitu aja, gamau masuk?" kata Prilly yang melihat Ali berdiam diri didepan pintu mobil sambil mencebikkan bibirnya.
"Ih, Prilly mah ga peka." kesal Ali.
"Ga peka apaan dah?" bingung Prillyza.
"Ali itu lagi ngambek Prilly, tapi Prilly ga bujuk Ali." pekiknya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Eh---eh." Prillyza gelagepan ia langsung turun dari mobil menghampiri Ali.
"Udah yaa cup cup, masa uda besar nangis sih entar jelek lho." imbuh Prilly.
"Ali ganteng ih ga jelek." kata Ali dengan mata yang melotot tapi bukannya terlihat marah yang ada kiyowooo hihi.
Prillyza menyengir.
"Iya deh, pulang skuy gue anterin." katanya sambil membuka pintu mobil mempersilahkan Ali masuk.
"Makasih Prilly sayang hihi."
Deg
Prilly menegang walaupun hanya kata sayang entah kenapa jantung dia seakan mau loncat apalagi sekarang pipi dia memerah.
"Ih pipi Prilly merah." pekik Ali.
"Apaan sih lo." ketusnya untuk menutupi kegugupannya, ia langsung menutup pintu mobilnya dan mengitari mobil masuk ditempat kemudi.
Mobil meninggalkan kedai es cream.
Hanya ada keheningan Prilly sibuk dengan pikirannya sekaligus menyetir dan Ali sibuk menikmati jalanan dari jendela.
Mobil tepat berhenti di depan mansion Ali.
"Makasih ya Prilly." katanya dengan senyuman tulus.
Prilly hanya mengangguk.
Ali membuka pintu mobil tapi sebelum itu ia berbalik kearah Prilly mendekatkan ke pipi Prilly.
Cup
Ali langsung keluar dan berlari meninggalkan Prilly yang menegang sekaligus muncul semburat merah di pipinya.
"Astaga jantung gue." monolognya sambil memegang jantungnya yang berdebar-debar.
Ia pun langsung menancapkan gasnya meninggalkan perkarangan mansion Aliandra.
"Assalamualaikum bundaa." teriak Ali dengan ceria.
Bunda Ali menghampiri putranya.
"Wa'alaikumsalam say--- lho pipi kamu kenapa sayang?" tanyanya dengan khawatir sambil memegang pipi putranya dengan lembut.
"Hng-- gapapa kok bunda." jawabnya bohong. Sungguh ia tidak mau berbohong tapi karna ia tidak mau bikin bundanya khawatir.
Bundanya memicing ga mungkin ga kenapa-napa wong lebam gini apalagi sudut bibir yang pecah batinnya berkata.
"Beneran gapapa?" tanyanya memastikan.
Ali hanya mengangguk dengan senyuman.
"Yauda deh kalo ada apa-apa cerita aja ke bunda yaa, udah sana mandi gih soalnya Ali bau acem." ledeknya.
"Ih bunda mah." rengeknya manja.
"Haha, engga-engga."
"Eh, tapi tadi Ali pulang bareng siapa, biasanya kalo uda pulang telpon bunda minta jemput hm?" tanyanya heran.
"Oh itu bunda tadi Ali dianterin sama Prilly udagitu tadi Ali dibeliin es cream lho bun." ceritanya dengan semangat.
"Wah, cantik ga?" godanya.
Ali mengangguk cepat.
"Cantik lho bun terus Prilly sering cium Ali." ceritanya tanpa dosa tanpa memperdulikan wajah kaget bundanya.
"Hah serius kamu?" pekiknya terkejut.
"Iya bun di bibir terus nih ya dia ngemut bibir Ali terus gigit bibir Ali teruss---
"Stop gausah dilanjutin." ucap bundanya frustasi.
Ya tuhan anak ku kok polos banget, tapi wow juga hehe uda dewasa anakku ternyata ihh gemes batinnya kesel campur bahagia juga sih.
Next?
Vote and komen yaa!
—tbc—@keyyl01
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐧𝐣𝐚 || 𝐀𝐥𝐢𝐏𝐫𝐢𝐥𝐥𝐲
Fantasy𝐁𝐚𝐝 𝐠𝐢𝐫𝐥 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐬𝐩𝐨𝐢𝐥𝐞𝐝 𝐠𝐮𝐲 𝐠𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚? @keyyl01