p a r t 9

646 83 26
                                    

Happy Reading !

"Aish"

"Elo kenapa sih?" tanya Haechan heran di anggukin yang lainnya kecuali Prilly. Hm ya mereka lagi di kantin.

"Entah engga kek biasa tau ga lo."– Jaemin.

"Udah 2 minggu lo uring-uringan kek gini, kalah balapan lo?"– Renjun.

"Ya enggak lha." jawab Prilly sewot.

"Terus lo kenapa anjir." sengit Mark.

Prillyza menghela nafas, memandang sendu sepasang cowok dan cewek yang lagi ketawa bahagia tanpa beban. Sungguh ia merindukan cowok itu. Mengalirlah cerita kejadian sewaktu itu dimana cowok yang tak lain Ali salah paham dengannya. Tanpa Jaemin, Haechan, Renjun, Mark, Jisung, Chenle, Jeno ketahui tangan Prilly terkepal kuat hingga buku-buku tangannya memutih dibawah meja.

"Anjir."– Jisung.

"Wah ga bisa di biarin ni."– Jeno.

"Ck, heran gue iri mulu dia sama lo."– Chenle.

Prillyza hanya mengendikan bahu nya.

"Terus lo mau gimana?" tanya Mark.

"Gue gatau, gue mau ngejelasin dia selalu ngehindar." jawab Prilly lesu.

"Heran gue keras kepala juga dia ye."– Jaemin.

"Gue bingung sama perasaan gue, kalo deketan sama dia jantung gue berdebar-debar apalagi pas kita ciuman ah gue rinduu." cerita Prilly frustasi tanpa sadar menyebutkan kata ciuman, sedangkan mereka terbelalak kaget dengan mata yang melotot.

"Serius lo anjir, jadi yang kemarin bibir Ali bengkak kalian ciuman wah daebak." kata Renjun kaget sekaligus kagum.

"Hehehe." Prillyza hanya cengengesan.

"Itu namanya elo jatuh cinta goblok." celetuk Jaemin.

"Pasti ni ye elo yang duluan nyosor, kan ga mungkin Ali yang polos gimana gitu nyosor elo duluan." kata Ngechat dengan muka julidnya dibalas dengan tonjokan di lengan oleh Prilly.

"Hah, gue jatuh cinta?" kata Prilly.

Sedangkan mereka yang mendengar jawaban Prilly hanya memutar bola matanya malas.

"Masa iya sih."– Prilly.

"MAMPOS LA KAU KOK GA PERCAYA." jawab mereka serempak langsung saja mereka meninggalkan Prilly yang terbengong.

"Apa iya gue jatuh cinta, tapi masa sih ah tau lah pusing gue." monolognya.

Langsung saja ia menyusul mereka yang sudah berjalan duluan.

Sedangkan disisi lain,

"Ali ntar malam mau ga nemenin icha?" kata Icha dengan senyum yang dipaksakan, sebenarnya ia muak dengan Ali karna tingkah yang seperti anak-anak tapi demi melancarkan aksinya ia rela.

"Mau, tapi nanti enggak dikasih bunda keluar malam." jawabnya dengan bibir yang mengerucut.

"Hmm, bilang aja mau belajar kelompok gimana?" kata Icha.

"Hng yauda deh ntar Icha jemput Ali ya." jawab Ali.

Icha hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum manis tapi tidak lama tergantikan dengan smirk.

°°°°

Disinilah sekarang Ali dan Icha berada di club setelah berdebat dengan bunda Ali yang mana ia tidak diizinkan tapi dengan upaya segala bujukan dari Ali dengan amat terpaksa ia mengizinkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐌𝐚𝐧𝐣𝐚 || 𝐀𝐥𝐢𝐏𝐫𝐢𝐥𝐥𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang