Buat Readers baru, pastikan kalian sudah baca NEONCT dulu ya, sayang ...
Takutnya kalian nggak paham tentang permasalahannya.•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
10 January 2022
⌚07.00
" Lo siapa?"
" Gue gak mau!"
" Please... lu siapa, anjir?!"
" Lo mau bawa gue ke mana!?"
" Anjir!"
" Aaaaaaaaa!!!"
" Woe!"
" Tidaaaakkkk!!"
" Woe!"
" Hahhh!!"
Kedua mata itu terbuka lebar. Dahinya banjir keringat, serta nafas yang tersengal-sengal. Detak jantungnya berdetak cepat tak karuan, dengan tubuh lemas terkapar.
Pandangannya masih terkesan kabur. Kepalanya pun mulai pusing serasa berputar mengelilingi satu kompleks perumahan. Separuh nyawa itu pun masih tertinggal di berkas mimpi yang ia dapatkan.
" Lepasin, ah!"
Tubuh itu masih terbujur kaku, dengan mata yang masih menatap sang puan di hadapannya dengan tampang linglung.
" Lepasih, gak?!"
Meski tengah mendengar suara tersebut, tetap saja tubuh dan manik coklat miliknya tak bergerak sekalipun untuk merespon.
" Heum?"
Entah masih merasa bingung atau apa pun itu, tapi pemilik tubuh dan pikiran tersebut masih terdiam dengan kesan tremor yang ia rasakan. Melihat dengan siapa dia bicara kali ini.
" Aaaaaaa!!!"
" Aaaaaaa!!!"
Lengkingan suaranya bergema satu ruangan.
Bukan 1 orang, melainkan 2 orang.
" Anjir, anjir! Heh, lu ngapain di sini?"
Tubuh kecil itu kaku, melihat satu pemandangan yang menurutnya sangat tidak biasa. Suatu keadaan di mana harus membutuhkan akal sehat yang lebih daripada sebuah pemikiran imajinasi.
Tampaknya, kedua nyawa itu telah terkumpul penuh.
Gemetar, menggigil, takut, dan terkejut. Semua bercampur menjadi satu. Agaknya kedua orang itu tertekan ketika harus berpikir dalam terhadap suatu keadaan yang cukup meresahkan.
Sebuah keadaan di mana kronologisnya tidak bisa dijelaskan dengan satu akal sehat.
" G-gue ngapain disini!?" Dia bangkit dari kasur yang menjadi tempat berbaringnya 5 menit lalu.
" Lo siapa?!" Tak mau kalah, laki-laki itu justru membentak balik meski tidak tahu dengan apa yang gadis itu katakan.
Mata mereka saling beradu tatap. Melihat bagian tubuh lawan dihadapannya dari bawah sampai atas. Menelusuri tiap inchi, tanpa tertinggal satu detail pun.
Bukan hanya satu, melainkan keduanya sama-sama panik. Pikiran mereka mulai melayang menelusuri batas-batas perimajinasian yang ada. Tubuh mereka pun sontak menjauh, memberi batas sebuah jarak.
" Wah ... Ini gue pasti mimpi, nih ..."
" Lo ngapain di sini?"
" Aw!" Ia sedikit mencubit pipinya. " B-bukan mimpi, anjim!"
KAMU SEDANG MEMBACA
2.0 KEYBOARD
Fanfiction[BAGIAN KEDUA NEONCT] [MATURE CONTENT] Permainan masih berlanjut. Sistem telah diperbarui. Prinsip cinta dan nyawa masih berlaku. ❝Are you sure the game is over? while typing the keyboard leads you to return.❞ Tetap berhati-hati pada setiap kata...