" Ngapain liat-liat? " tanya Arga ketus, pria itu sadar ketika Ale terus-terus an memicing ke arahnya.
" Mesum! " jawab Ale tak kalah ketusnya.
" Yeuhh! yang mesun siapa coba? "
" au ah! pokoknya lo mesum! titik ga pake koma. "
Kedua remaja itu kini tengah berada dalam mobil dengan keadaan hening dan sedikit canggung. Tujuan mereka pergi ke mall belum 100% selesai, di karenakan sebuah insiden yang cukup membuat atmosfir di sekelilingnya menjadi lebih tidak bersahabat.
Pasalnya saat Arga benar ingin memberi nafas buatan pada Ale, gadis itu malah tersadar. Dan kalian bisa menebak kelanjutan ceritanya, hingga mereka berdiam anteng di dalam mobil seperti saat ini. Biasalah, adegan salah faham.
" Untung-untung gue nyelametin lo, tau, gak? kalo gue gak ada, lo bakal malu sendiri disana tadi. " Arga membela diri, tetap dengan pendiriannya.
" Gue pake baju, kok. Kenapa haru malu? " Bantah Ale yang tak mau kalah.
Pria itu membuang nafas kasar sembari menyisir rambutnya. Bagaimana cara memberi penjelasan pada gadis keras kepala seperti Ale? Gadis itu tidak tahu apa-apa tentang kejadian beberapa menit lalu, tapi kenapa dirinya seolah bertindak sebagai yang paling benar dan mengerti disini?
Emosi Arga juga mulai menggebu ketika di katai sebagai cowo mesum oleh Ale. Jujur, ia sakit hati mendengar penuturan Ale tentang dirinya. Hal itu semakin membuat Arga ingin bertindak lebih jauh pada gadis disampingnya tersebut. Dan mendorongnya lebih jauh guna membuktikan omongan Ale barusan.
" Ayo pulang! " Ale memberanikan diri untuk angkat bicara.
Ale ingat. Gadis itu benar ingat tentang apa yang terjadi beberapa jam lalu, saat dirinya dan Arga berada di ruang ganti mall. Ale pun ingat jelas jika dirinya seperti seorang yang kesurupan tadi. Tentang dirinya yang mencekik Arga, ingin membunuh Arga, sampai mencium Arga dan berniat menggodanya. Namun, Ale malu untuk mengakui semua itu pada Arga.
Mau di taro mana muka Ale kali ini?
" Arga! "
" Ga! "
" Ayo pulang, ah! "
" Nanti gue di--- anjing! "
Arga menyudutkan Ale ke kursi mobil. Menahan pergerakan gadis itu dengan lengan kekarnya. Jarak antara Ale dan Arga sudah tidak bisa di toleransi lagi, bahkan Ale saja kesulitan bernafas kali ini. Tubuh itu seakan mendidih ketika nafas Arga mengenai permukaan kulit wajahnya. Hangat, itu yang Ale rasakan.
" Lo ngapain? " tanya Ale gugup.
" Liat gue! " Arga mulai bersuara.
" Ngapain, sih? "
" Lo bilang gue cowo mesum, kan? gue mau turutin apa yang lo bilang kali ini. "
Ale masih menerka dengan apa yang Arga katakan.
" Maksud lo? "
" Niat gue mau nolongin lo, tapi lo malah nuduh gue yang bukan-bukan. So, I wanna accept what you said earlier."
Tangan Arga mulai terulur pada rambut Ale yang sedikit berantakan. Membelainya dengan elok dan penuh perasaan. Sementara sang empu yang tengah di perlakukan demikian, hanya bisa menatap manik hitam itu dengan sensasi panas dingin dan geli yang Arga berikan.
Sialnya manik hitam yang sedari menatap Arga dalam, kini mulai turun dan salah fokus memandang ranum Arga. Sementara sang puan yang sadar akan pandangan Ale, kini menelan ludahnya kasar. Tidak menyangka jika posisi mereka sedekat ini.
Ale tertangkap basah saat fokus pada bibir Arga, dan itu berhasil membuat sesuatu di dalam diri Arga ingin secepatnya mengabulkan keinginan tersirat Ale.
Arga mengelus pelan pipi Ale yang mulai memerah. Melihatnya, membuat Arga mengulas senyum tipis. Sungguh, gadis itu nampak sangat manis ketika malu-malu, membuat Arga ingin berbuat sesuatu yang lebih padanya.
" Arga ... " Panggil Ale lirih.
" Hm? mau sekarang? " Tangan Arga kini sudah berada pada tengkuk Ale, meraihnya pelan dan memajukannya.
" Lo ngapain? " Gadis itu gemetar dan kaku ketika merasakan hidung Arga pada bagian ujung hidungnya.
Intinya, mereka berdua membiarkan semuanya terjadi begitu saja seperti angin lalu. Arga mulai memiringkan kepalanya dan semakin mendekatkan dirinya pada sang gadis yang tetap diam.
Tanpa aba-aba, Ale mulai menutup matanya, menunggu sesuatu yang datang menyapanya di tengah dinginnya suasana yang ada. Menanti apa yang Arga lakukan selanjutnya.
Sedikit lagi.
Dddrrrrtt!
Mamah is calling you.
" I-iya halo? "
Sial! Rencana Arga berantakan.
Pria itu langsung menjauhkan diri dari Ale ketika mendengar panggilan telepon.
" Iya, mah. Ini mau pulang kok."
" ..... "
" Hehe, iya, mamah ... makasi ... "
" ..... "
" Oke, mah. "
pip!
Sambungan diputuskan.
" Kita pulang sekarang. " Arga langsung tancap gas dan pergi dari parkiran mall.
Gagalnya kejadian kali ini, agak membuat Ale kecewa sekaligus terselamatkan. Kecewa karena gagal berciuman dengan lelaki tampan, dan terselamatkan dari rasa malu yang akan menghujaminya semasa hidup.
Padahal tinggal sedikit lagi. Kenapa harus gagal?
•••
halo! gimana kabarnya? hehe ...
update segini doang gapapa, kan?
itung-itung buat prepare for comeback, lah yaa, wkwk.
kangen sama cerita ini, gak, sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
2.0 KEYBOARD
Fanfiction[BAGIAN KEDUA NEONCT] [MATURE CONTENT] Permainan masih berlanjut. Sistem telah diperbarui. Prinsip cinta dan nyawa masih berlaku. ❝Are you sure the game is over? while typing the keyboard leads you to return.❞ Tetap berhati-hati pada setiap kata...