Di ruang makan yang cukup sederhana, ketiga insan itu hanya diam. Meski sesekali mencuri pandang satu sama lain tanpa gerak bibir untuk bicara.
" Kalian ngapain di dalem tadi?" tanya pemuda berambut hitam, Mark Lee.
Laki-laki asal Canada yang berprofesi sebagai idol di Korea itu tengah memandang kedua manusia di hadapannya dengan banyak pertanyaan yang siap di lontarkan.
" Gak ngapa-ngapain," jawab Jeno.
" Tapi sesuai yang gua liat, kalian tadi ngapa-ngapain," timpal Mark dengan tangan yang dilipat di depan dada.
" Cuma salah faham doang, kok. Itu tadi gua cuma butuh bantuan Jeno," Ale menyahut membela diri.
" Meminta tolong dalam hal seperti itu?"
" Ck! Lo kenapa sih, bang? Orang masalah kecil doang kali."
" Laki-laki dan perempuan satu kamar itu masalah kecil, Jen?"
" Tapi kan gua cuma bantu dia buat benerin daleman." Bola mata Jeno berotasi.
" Kenapa dia gak pake sendiri? Kenapa harus minta tolong?"
" G-gua--"
" Tangannya luka," potong Jeno cepat.
Sebelah alis Mark terangkat. " Luka?"
Jeno memegang tangan Ale dan menunjukkan balutan perban tersebut pada Mark. " Noh!"
" Kok?"
" Panjang ceritanya."
" Pendekkan!"
" Cutter."
" What?"
" Hm."
" Kan udah dibilangin, kalau gak bisa jaga cewek, jangan pacaran!"
" Siapa yang pacaran cobak?"
" Lah, ini? " Mark menunjuk gadis dihadapannya.
Sementara Ale dan Jeno saling pandang, mendengar apa yang Mark Lee simpulkan.
Kedua manusia itu rasanya pengen masukin Mark ke dalem perut Mak-nya lagi.
" Gua gak punya pacar. Dan dia juga bukan pacar gua," jelas Jeno singkat.
" Lah, terus kok bisa ada di rumah lo?"
" Lah, itu. Tanya aja sendiri."
" Lo siapa?" tanya Mark pada Ale.
Gadis itu menggigit bibir bawahnya. " Nama gua Ale."
" Terus?"
" Gua gak tau kenapa bisa ada di tempat ini. Mungkin Jeno nyulik gua?"
" Jaga mulut lo, ya!" Jeno memandang Ale sinis.
" Ya, gak mungkin lah. Cepet jelasin! Lo ngapain ke rumah Jeno?" tanya Mark, lagi.
" Ngomong sama kalian, kek ngomong sama tembok tau, gak?"
" Heh, lo mikir ya! Gak mungkin lo tiba-tiba ada di rumah ini, kan? Lo pasti bobol!"
" Gua bukan pencuri."
" Terus, gimana lo bisa masuk sini?"
" Udah dibilangin gatau, anjing!"
" Weh weh weh ... relax, don't get emotional." Mark menarik sudut bibirnya.
" Apa mungkin ... tubuh lo bisa pindah-pindah tempat, gitu?" lanjut Mark.
" Maybe."
" Gak masuk akal, monyet!" sahut Jeno melirik Ale.
KAMU SEDANG MEMBACA
2.0 KEYBOARD
Fanfiction[BAGIAN KEDUA NEONCT] [MATURE CONTENT] Permainan masih berlanjut. Sistem telah diperbarui. Prinsip cinta dan nyawa masih berlaku. ❝Are you sure the game is over? while typing the keyboard leads you to return.❞ Tetap berhati-hati pada setiap kata...