Just Another Day in the PALACE (Complete)

Kabur (Part 2)

"Oppa, buruan", kata So yong sambil menarik tangan kakaknya itu  di aula menuju kamar So yong.

"Chungjeon, kalian mau kemana", tiba tiba Won beom diam diam mengikuti Sung yeol dan So yong dari belakang.

"Hya, Sung yeol", Ji eun menghadang mereka dari depan.

So yong dan Sung Yeol langsung menghampiri pasangan mereka masing masing, lalu mencoba untuk menjelaskan apa yang ingin mereka lakukan. Ji eun dan Won beom ingin mencoba untuk ikut. Mereka berempat berpencar ke ruang ganti baju masing masing untuk mengganti pakaian mereka. Saat mereka mau keluar datang Choi sanggung, Man bok sangseon, Yoon sangseon, Chon sanggung, Hong yeon dan Oh wul menghadang mereka. Sung yeol dan So yong menarik Won beom dan Ji eun ke tempat parkiran istana. Dibelakang, mereka dikejar oleh pelayan pelayan istana yg semua membentuk sebuah barisan lurus seperti kereta api. Chon sanggung yg di depan tiba tiba jatuh dan sedangkan yg lain juga ikut jatuh karena menabrak orang yg ada di depan mereka. Sung yeol, So yong, Ji eun dan Won beom bergegas masuk ke dalam mobil.

"Aku nyetir", kata Sung yeol yg sudah duduk di kursi pengemudi.

Ji eun duduk di samping Sung yeol, sedangkan So yong dan Won beom duduk di tengah. Sung yeol langsung ngegas meninggalkan para pelayan istana yg ngos ngosan di parkiran. Mereka berkendara melewati gerbang istana dan memulai perjalanan mereka.

+

+

Waktu berlalu begitu cepat tiba tiba mobil mereka sudah terparkir didepan sebuah tenda merah dan putih yg sangat besar. Won beom dan Ji eun tidak pernah melihat sirkus sebelumnya, mereka hanya bisa melihat sirkus di TV. Saat mereka melihat tenda besar itu mata mereka tidak bisa lepas dan mulut mereka terbuka lebar.

"Aku mau popcorn", pinta So yong 

"Aku juga mau cemilan", jawab Sung yeol setuju.

"Kalian mau pesan apa", tanya So yong pada Ji eun dan Won beom yg masih terkesan kesan.

"Aku popcorn rasa keju sama es lemon teh saja", jawab Ji eun.

"Hya, kamu mau apa", tanya Sung yeol kepada Won beom.

Tetapai Won beom tidak menjawab.

"Aku gak usah", jawab Won beom yg tidak fokus.

&

&

Mereka berempat masuk kedalam tenda sirkus itu. Won beom dan Ji eun terkejut dengan isi di dalam sirkus itu. Mereka duduk di kursi tengah yg tidak terlalu ramai, Won beom mencomot popcorn So yong. So yong hanya melirik ke arah Won beom yg terus mengambil popcornnya.

"Sana beli sendiri", So yong marah.

Tapi tiba tiba, semua lampunya mati dan pertunjukkan di mulai. Di pertunjukkan ada banyak sekali hewan dan orang yg tampil. Won beom dan Ji eun yg melihat ini hanya bisa terkagum kagum, mereka semua sangat bahagia. Saat ada harimau dan singa tampil, Won beom agak takut. Dia takut kalau singa atau harimau itu akan melompat ke arahnya dan memakannya hidup hidup.

"Hya, gk usah takut", kata So yong yg memukul Won beom dari belakang.

"Boleh gak kita pelihara harimaunya", tanya Ji eun kepada Sung yeol.

Sung yeol langsung kebingungan plus terkejut, dia langsung melirik ke Ji eun. Dia tidak pernah mengerti mengapa Ji eun sangat suka dengan hewan hewan seperti itu. Won beom dan So yong yg mendengar itu juga ikut terkejut dan kebingungan. Mereka sangat menikmati waktu mereka dan tidak lagi memikirkan tentang istana.

=

=

Seusai pertunjukan sirkus, keempatnya keluar dan pergi ke toko souvenir sirkus. Won beom menemukan 2 pasang gelang yg cantik, ia langsung membelinya. 

"Aku mau bando yang itu", pinta Ji eun. 

"Sini aku bayarin", jawab Sung yeol sambil membayar.

Setelah itu Ji eun dan Sung yeol berfoto bersama. Sedangkan So yong dan Won beom pergi bersama ke pantai kecil yg tidak terlalu jauh dari tenda sirkus itu. Diam diam Won beom mengambil foto So yong dengan handphonenya, dia tersenyum bahagia. Difoto itu So yong terlihat sangat cantik bersama pemandangan yg ada di belakangnya.

"Ayo pulang", panggil Sung yeol dari jauh.

Mereka semua masuk kedalam mobil dalam perjalanan puang ke istana.

#

#

Saat mereka tiba tempat duduk mereka, pertunjukannya hampir selesai. Setelah pertunjukan itu usai, keempatnya langsung ketiduran di kantor mereka. Para pelayan yang melihat ini hanya bisa terus bersabar.