THE 7TH SENSE - 1

902 99 7
                                    

Dibuat mulai hari Rabu 24 maret 2021.
Dipublish 3 April 2021
___________________________________________

Ini dimulai saat dirinya yang masih kecil, lebih tepatnya ketika baru pertama kali masuk SD. Saat itu sendiri Sean Bramasta sedang dalam perjalanan menuju sekolah bersama ibu dan ayahnya menggunakan mobil kantor.

Seperti biasa jalanan kota sangatlah ramai sehingga sudah pasti macet . Untungnya posisi mereka sendiri saat itu tidak terlalu buruk-yang dalam artian masih mending dibandingkan kendaraan yang ada dibelakang.

Sean iseng-iseng menoleh kesamping dan melihat satu pengendara motor datang dan menyelip mobil mereka dan juga mobil yang lainnya, yang rupanya tak lama setelah itu langsung disusul oleh pengendara motor lainnya sehingga terjadilah kemacetan yang lebih parah. Banyak klakson mobil dibelakang yang merasa cemburu dengan para pengguna motor itu.

“Bisa telat nih ayah.” Ayah Sean mengecek jam tangannya dengan kegerahan karena ikut kesal dengan keadaan jalan yang semakin macet.

“Ayah sih, udah dibilangin kali ini jangan siang malah tetep siang juga-udah gitu harus nganter Sean dulu ke sekolah” Ibunya menegur, ingat dengan kejadian pagi tadi ketika ayah menolak berangkat pagi karena alasan kantor yang masih sepi.

“Ya kan ... Ayah nggak tau.” Dengan penyesalan, Ayah Sean melihat kepada istri nya yang duduk di sebelahnya lalu melihat kebelakang, mengecek keadaan Sean. “Sean kayaknya telat, maapin Ayah ya nak.”

Tapi Sean tidak menghiraukan karena terlalu fokus memandangi depan. Lebih tepatnya memandangi pengendara motor yang rupanya salah ambil jalur, tidak seperti teman-teman pengendara motor lainnya yang sudah ada di depan sana. Jaraknya sendiri jauh, tapi entah kenapa Sean masih bisa melihatnya bahkan sampai detail. Kini pengendara motor itu memutuskan mengambil jalur samping yaitu melalui celah-celah mobil agar bisa gabung dengan pengendara motor lainnya dengan instant. Walau sempit, tapi pria itu terlihat tidak perduli-

Tin!

“Pak! Semuanya juga nggak suka macet jadi jangan ambil jalan kayak gitu!” Teriak salah satu pengguna mobil yang melihat.

Pengguna motor itu terlihat kewalahan dengan motornya dan memilih tidak menggubris penggunaan mobil tadi dan terus mencoba memajukan motornya untuk keluar dari himpitan celah mobil yang rupanya malah menjadi semakin sempit. Ia lantas mendongak, melihat ke pengguna mobil yang dirasa semakin maju-terlihat jika pengguna itu sangat marah-dan itu jelas karena aksinya.

“Pak ini nggak akan lama kok, jadi jangan di pepet!” Teriak pengguna motor itu mulai panik dan merasakan sakit karena kakinya yang terkena mobil, ditambah himpitan yang semakin sempit itu membuat motornya ikut terjepit dan mulai hilang keseimbangan dan lepas kendala.

“Tolong!” Teriak pengguna motor itu mencoba meminta tolong namun semua kendaraan malah membunyikan klakson mereka.

“Sukurin!” Teriak pengguna mobil lainnya.

Melihat kejadian tersebut, sontak semua pengendara motor yang awalnya mengikuti pengendara motor itu pun langsung mulai mencoba memutar balik motor mereka dengan susah payah-sedikit ada yang berhasil dan kebanyakan memilih pasrah karena sudah ada disana.

“Tolong kaki saya kejepit!” Teriak pengguna motor itu lagi dengan penuh kesakitan sambil memukul-mukul badan mobil yang menghimpit nya agar mau melepaskan nya-tapi tidak bisa-sehingga kakinya sudah pasti lecet dibawah sana. “Kaki saya lecet ini, Pak-woy! Mundur! Kaki saya berdarah!” Kesalnya berteriak nelangsa dengan urat leher yang terlihat karena geram dengan penggunaan mobil yang bersikap seakan tidak punya telinga.

Mendengar kesakitan itu, pengguna mobil malah semakin memajukan mobilnya kedepan yang tentunya membuat tubuh bapak-bapak pengguna motor itu semakin terjepit sehingga terus-terusan berteriak kesakitan.

THE 7TH SENSE . TAMAT. (BLACKVELVET FT SEHUN LISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang