Pagi ini, tepat nya pada pukul 5 subuh telah dilaporkan sebuah kecelakaan beruntun. Sebuah truk yang pengendaranya mengantuk menyenggol sebuah mobil yang baru saja menyelipnya , membuat mobil itu oleng dan memilih membanting stir secara paksa, membuat mobil terus berjalan bahkan belok ketika lampu lalu lintas jelas menyala merah. Atas bantingan stir itu, mobil pun menabrak beberapa jamaah yang tengah menyebrangi zebra cross. Lebih dari 3 orang dinyatakan luka ringan, 1 orang luka berat dan 1 orang lagi meninggal karena mencoba menghindari mobil yang sayangnya malah tertabrak truk yang naik ke trotoar.
“Itu bukannya jalan didepan ya, Bun?” Tanya Ayah Sean pada istrinya yang baru saja sampai dilantai dasar sambil membawa tas kantor beserta jas abu-abunya.
Ibu Sean menghampiri sofa yang terdapat suami dan anaknya. Ia tentu duduk di sebelah sang suami sebelum memakaikan lelaki itu jas. Ia sedikit mencuri pandangan kearah televisi didepannya sambil mengingat. “Iya, itu lampu merah pertama—tapi disana mah emang rawan kecelakaan, Yah.”
Benar. Sean pun sering dikasih lihat beberapa roh yang kebanyakan sedang meratapi nasib karena mengalami kecelakaan disana.
Sekarang pun, beberapa roh sedang memperlihatkan diri ditempat tersebut. Satu roh sedang menangis sambil berjongkok dengan tubuh yang terlihat kering namun rusak, Sean sendiri tak pernah telat melihat nya bahkan bisa setiap pagi jika dirinya sekolah. Dari yang Sean tahu, roh tersebut tidak bisa pulang karena ada sesuatu yang mengganjal nya. Disebelah kanan sana, terlihat satu roh anak perempuan yang terus berjalan kesana-kemari namun dalam satu garis jalan, anak itu diduga salah seorang pengemis yang kecelakaan dan tidak punya keluarga sehingga tidak bisa pulang dan memilih gentayangan. Sean mengalihkan pandangannya kesatu roh yang kini sedang berdiri disamping lampu merah. Dapat ia lihat jika roh itu beberapa kali membuka suara seolah meminta tolong pada beberapa mobil atau motor yang berhenti didepannya, namun orang-orang tidak mendengarnya karena mereka sudah beda alam. Sampai akhirnya tiba dimana mobil yang ditumpangi Sean maju setelah lampu lalu lintas berubah kuning dan melewati roh tersebut.
“Tolong carikan telingaku.”
Sean menoleh dan melotot terkejut, lantas sadar jika roh di sebelah jendelanya itu hanya memiliki satu telinga. Dengan pakaian baju koko, sepertinya roh itu adalah roh korban pagi tadi. Biasanya roh yang mencari bagian tubuh adalah korban kecelakaan yang jasad nya tidak lengkao alias ada satu atau dua organ kecil yang hilang atau tertinggal dimanas aja. Ini bisa jadi jika bagian tubuh yang hilang itu telah menempel pada kendaraan yang menabrak nya atau terbuang begitu saja.
Sean melihat kedepan, keterkejutan nya diam-diam bercampur dengan perasaan yang tidak tenang. Padahal sebelumnya ia tidak pernah seperti ini.
Dan pemandangan Lesa yang kembali menghindar membuatnya bertanya-tanya. ‘Apa karena kejadian kemarin?’ batinnya setelah melirik sekilas Lesa yang duduk disebrang meja Harun.
“Sean, gue denger lo jadian sama Lesa, emang bener?” Seorang siswi cantik bertanya langsung pada Sean mengenai rumor yang telah menyebar luas yang membuat Sean berpikir mengenai jawabannya. Tepat ketika Sean dan gadis itu berjalan bersama melewati meja kantin yang terdapat Lesa, laki-laki itupun menjawab sambil melirik Lesa sekilas.
“Iya.”
Lesa yang mendengar langsung melotot terkejut bersamaan dengan raut wajah cengo milik gadis yang bertanya tadi yang sudah menghentikan langkah kakinya sambil mengamati kepergian Sean yang berjalan ke pintu kantin. “Jadi bener?” Gumamnya nampak kecewa dan sangat menyayangkan sebelum mendapati sosok Lesa yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia menatap Lesa sinis dan pergi dari sana.
“Bagus dong kalo lo jadian sama Sean!” Seru Gina kegirangan yang membuat pengunjung kantin melihat kearah meja mereka.
Lesa menatap tajam Gina. “Apaan si Gina.” Gina cengengesan menanggapi, disusul Lesa yang kembali fokus pada makanannya. ‘Harus sampe kapan si? Dia terus bilang kalo gue pacarnya?’ batinnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE 7TH SENSE . TAMAT. (BLACKVELVET FT SEHUN LISA)
Short StoryPengamalan seorang pemuda pemilik indera ke-7 dalam mencegah teman satu kelasnya untuk tidak menjadi jahat. Yang membawanya menuju kasus Matagame, bola kematian, dan memecahkan kasus yang sudah menggilai teman sekelasnya itu. HANYA KARANGAN FIKSI...