THE 7TH SENSE - 3

270 58 3
                                    

Kamu bintang aku pena. Kamu baca aku bikin. Aku up kamu dukung.

“Ini, minuman buat lo.” Sinta yang baru saja dari kantin itu langsung memberikan minuman entah kepada siapa, yang posisi Sean dan Harun sendiri sedang sama-sama fokus pada ponsel Harun yang sedang memainkan game online. Mendengar itu, Harun dan Sean pun langsung melihat kearah Sinta yang ada di dekat meja bagian Sean. Keduanya mengamati botol minuman yang disodorkan Sinta sebelum akhirnya di ambil oleh Harun.

“Makasih ya.” Harun membuka tutup botolnya dan meminumnya yang rupanya membuat Sinta kecewa, mengingat jika minuman itu sengaja ia beli untuk Sean.

“Lo mau?” Harun menawari Sean minuman yang sedang dipegangnya sedangkan Sinta mendengkus saat itu juga.

“Itu minuman juga buat Sean kali,” Judes Sinta berlalu pergi dan beralih ke bangkunya sendiri yang ternyata dilihat oleh dua pemuda itu.

“Lah? Jadi ini buat lo?” Sean menarik diri dan melihat Harun sambil tertawa kecil. “Ya udah nih, gue balikin sama yang punya.” Harun menyodorkan minuman yang telah sedikit diminum nya kepada Sean.

“Kirain lo tau.”

“Gue nggak tau sumpah.”

“Ya udah si, buat lo aja, gue nya juga nggak pengen.” Sean menolak minuman itu dan kembali melihat layar ponsel Harun.

“Beneran?”

“Iya...”

“Oke.” Harun kembali meminum minuman yang tak sengaja didapatkannya dari hasil merebut milik orang lain, sambil kembali juga pada game di ponselnya. “Sean.”

“Hm.”

“Kayaknya Sinta suka lo deh.”

Sean tersenyum miring, “Ada-ada aja pikiran lo Ha.”

Harun berdecak dan melirik temannya horor yang membuat Sean menahan tawa.

“Apa Ha...” Sean senyam-senyum.

“Jangan manggil gue Ha anjing!” Teriak Harun kesal yang membuat Sean tertawa terbahak-bahak. Sean sendiri biasa menggunakan cara ini untuk mengubur topik yang mengganggu nya. Sedangkan tentang rasa suka itu, semakin kesini ia semakin  sadar jika Sinta memang lah menyukai nya tapi ia tetap diam dan tidak ingin memberi gadis itu harapan.

Tapi sayang, pikiran seorang Sean sendiri tak selalu mengenai percintaan. Dan ini semua karena indera ke-7 nya yang lagi-lagi melihat hal buruk yang akan terjadi pada orang disekitarnya, kali ini teman sekelasnya, yang duduk di belakang meja Airin. Sean sendiri melihat jika teman laki-laki nya itu akan mengalami kecelakaan balap liar di jam 1 malam nanti.

“Run,” panggil Sean tiba-tiba yang di balas Harun gumaman semata. “Iron bakal kecelakaan pas balapan liar,” bisiknya yang membuat Harun menghentikan acara menulisnya dan beralih melihat temannya itu.

“Lo nerawang Iron?” Tanyanya lirih yang membuat Sean mengangguk, Harun lalu mengamati Iron. Iron sendiri memang anak motor yang bandel. “Oke, nanti gue bilangin anaknya, tapi gue nggak janji bakal berhasil—ya lo tau sendiri lah sifatnya kek gimana.”

“Iya...”

Harun sendiri menjadi sahabat ke-3 Sean yang mengetahui tentang kemampuan nya yang bisa menerawang masa depan dan memiliki indera ke-7. Tentu untuk mendapatkan kepercayaan itu Sean harus meyakinkan Harun dulu. Dan itu sudah, dulu.

Lalu satu jam berlalu, ditandai dengan selesainya mata pelajaran yang langsung digantikan dengan pelajaran Bahasa Indonesia. Sebelum menjelaskan, tentu nya guru mereka menulis terlebih dahulu materinya—entah itu banyak ataupun sedikit.

THE 7TH SENSE . TAMAT. (BLACKVELVET FT SEHUN LISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang