32. Tak Pernah Ingin Bertemu

1K 75 22
                                    

Meriahnya acara peragaan busana, nampak akan segera berakhir. Sang pemilik acara, bersama para desainer, sudah berdiri di hadapan para tamu untuk menyampaikan kalimat penutup. Denis yang sedari tadi duduk dalam gelisah, sembari memperhatikan Rena dari seberang sini, akhirnya mengalihkan pandangnya untuk menyimak penutupan acara yang ia hadiri tersebut.

Tepuk tangan yang menggemah, saling bersahutan dari para tamu yang datang, nampak menutup acara peragaan busana di sore hari itu.

Dengan segera, Denis mengembalikan kembali pandangnya ke arah posisi Rena di seberang.

Namun,

Kedua manik mata Denis membulat utuh, lelaki tampan itu nampak terkejut.

"Ha, kemana perginya Rena.!?" Tanya Denis spontan sembari mulai menatap sekitar dengan cepat mencari keberadaan Rena.

Tetap saja, lelaki itu tak menemukan keberadaan Rena walau ia sudah memutar badan untuk menatap sekitar.

Dengan segera, ia mulai melangkah, langkahnya pun berubah menjadi lari.

Kepalanya, masih nampak menatap sekitar, kanan dan kiri dengan cepat secara bergantian. Dengan harapan, ia dapat menemukan kemana Rena pergi.

Tepat, saat tubuh tegapnya berada di posisi seberang, tempat dimana tadi Rena sebelumnya berada. Kaki jenjang itu pun memilih berhenti, kembali ia memutar arah pandangnya untuk menemukan keberadaan Rena.

Wajah tampan lelaki itu pun, nampak mencari dengan binar cemas.

"Rena.!" Pekik Denis takut.

"Rena.!" Pekik laki-laki tampan itu lagi di tengah keramaian.

Beberapa tamu yang berada di sekitarnya, nampak menatap lelaki itu dengan heran.

"Kenama perginya kamu" Gumam Denis frustasi sembari mengusap wajahnya kasar.

Namun, ditengah keputus asaannya kini, sorot matanya akhirnya mampu menemukan keberadaan seseorang yang sedari tadi ia cari.

Wanita itu nampak sudah berjalan menjauh, menuju pintu keluar, bersama dengan seorang pemuda tampan, yang sedari tadi selalu bersamanya.

Dengan segera, Denis kembali berlari. Kali ini, tekadnya sudah bulat. Lelaki itu, ingin menemui Rena. Dirinya, tak ingin ragu seperti tadi. Jika ia kembali ragu, maka ia akan kehilangan jejak Rena lagi.

"Rena.!" Pekik Denis, dalam larinya mengejar Rena.

"Rena.!" Pekik Denis lagi.

Gadis dengan balutan dress merah muda yang nampak sudah berada di ambang pintu keluar dari gedung mewah tersebut, nampak sadar akan sebuah gemah yang menyuarakan namanya.

Dengan segera, ia menoleh ke arah belakang.

"Ada apa Rena?" Tanya Daniel bingung,

Karena tiba-tiba saja, Rena memilih berhenti dan menoleh ke belakang.

------------------------------------

Kaki yang sedari tadi nampak melaju dalam lari, tiba-tiba terpaksa berhenti.

Seseorang, nampak menghalangi jalannya.

"Permisi, saya mau lewat.!" Ucap Denis terburu-buru, laki-laki itu nampak hendak kembali melangkah.

Namun,

Keegoisan Cinta [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang