6. Semakin Memburuk

4.7K 121 0
                                    

Prakkkk!!!!!!!

Terdengar suara benda yang pecah.

"Ma..... Mama bisa panggil Rena ataupun Mbok kalau Mama butuh sesuatu."

"Awas, Mama jangan bergerak biar Rena bersihkan dulu bekas pecahan gelas ini."

...........................

"Ayo Ma ini minum dulu" tangan Rena menyodorkan segelas air putih pada Mrs. Yana

"Maaf kan mama nak, Mama hanya merepotkanmu" tak terasa butiran bening menetes dari mata yang mulai keriput itu

"Mama tidak pernah merepotkan Rena, Rena lah yang selalu merepotkan Mama. Sejak Mama Rena meninggal, Mama Yana lah yang sudah mengiris dan membesarkan Rena sepenuh hati" ucap Rena sembaring memcium tangan ibu mertua nya itu.

"Dari dulu, kau dan Denis sama di mata mama. Kalian kesayangan mama." tiba tiba raut muka Mrs.Yana tampak murung.

Rena memyadari, kalau Ms. Yana merindukan Denis. Wajar saja, sudah sebulan penuh Denis tidak pulang ke Indonesia. Denis sering menelpon, mengabarkan bahwa dia sangat sibuk di sana.

Tenti saja mereka tidak tahu, kalau Denis tidaklah sesibuk pemikiran mereka. Hanya sesekali ia datang ke kantor dan selebihnya menghabiskan banyak waktu bersama Clara.

Sadar atau tidak, secara tak lagsung Denis telah menghianati keluarganya. Terutama Rena yang setia menantinya di rumah

"Ma, biar Rena menelpon Mas Denis ya. Agar Mas cepet pulang, Mama pasti rindu sama Mas Denis." ucap Rena sambil memgeluarkan Handphone nya

"Jangan Rena, biarkan. Mungkin Denis tengah sibuk di sana. Mama bisa menunggu sampau dia pulang. Uhuhkk uhukkk!!!!"

"Ayo istirahat dulu ma, sekarang kesehatan Mama semakin menurun. Rena mau buatin mama sup dulu."

Ms. Yana pun memgangguk
Tak lama Mrs. Yana batuk kembali, tapi kali ini batuknya semakin parah. Nampak bercak darah di sapu tangan miliknya,

"Mereka tak boleh tahu ini." ucap Mrs. Yana yang segera menukar sapu tangannya.

.
.
.
Bersambung

Keegoisan Cinta [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang