I Lost You

8.1K 565 102
                                    

Selamat ulang tahun Mashihosiho 🎉






...













"...... Dan akhirnya Bang Junkyu dapet bogeman mentah dari Kak Yoshi karena Kak Mashiho nangis. Aku jadi ngerasa bersalah banget sama Kak Mashi. Kamu tau sendiri kan? Betapa sayangnya Kak Mashi sama Bang Junkyu? Tapi tadi pagi, dia malah nembak aku didepan semua orang."

"Untung aku sukanya sama kamu, Haru. Jadi aku langsung nolak Bang Junkyu. Dan, saat istirahat kedua, aku dapat kabar kalau Bang Junkyu di pukul sama Kak Yoshi. Gila sih itu. Aku pengen ngakak, tapi kasian. Mukanya lebam-lebam gitu, gak ganteng lagi."

Jeongwoo bercerita panjang lebar. Berbagai ekspresi dia keluarkan ketika bercerita.

"Haru! Kamu dengerin aku gak sih? Kok diem aja?"

Jeongwoo berujar kesal. Dia bercerita panjang lebar sejak satu jam yang lalu, tapi tak ada respon sama sekali dari pendengarnya.

"Yaudah deh. Aku mau pulang dulu. Udah sore banget. Besok aku kesini lagi,"

Jeongwoo tersenyum lebar dan melambaikan tangan.

"Bye Haru!"

Lalu berjalan pergi dari sana.


























































"Abis dari mana?" tanya Woojin, kakak Jeongwoo, saat Jeongwoo baru saja membuka pintu utama rumah.

Kebetulan Woojin akan keluar untuk menemui sang kekasih, Park Jihoon. (Bukan Jiun 00, tapi Jiun 99)

"Ketemu Haru,"

Ekspresi Woojin berubah.

"Kamu kesana lagi?"

Jeongwoo mengangguk. Melepas sepatunya dan menaruh di atas rak. Kemudian menggantinya dengan sendal rumah.

"Abang mau pergi ya?" tanya Jeongwoo pada sang kakak.

Woojin mengangguk. "Biasa. Mau nyamper calon kakak ipar kamu,"

"Idih! Udah direstuin sama Bang Jimin emang? Main nge klaim calon kakak ipar aku aja. Dapetin restu Bang Jimin dulu, baru sombong ke aku kalau Kak Jihoon itu calon kakak iparku."

Woojin mendengus saja. "Hm. Ya udah, abang berangkat dulu. Jaga diri di rumah. Abang tadi bikin nasgor, masih di meja makan kok. Di makan dulu ya. Bye!"

Woojin pergi dengan mobilnya.

Jeongwoo hanya melengos pergi menuju meja makan.

Hmm, perutnya lapar karena sepulang sekolah tadi dia langsung bertemu Haruto. Tak sempat makan.














































"Hai Haru! Aku dateng lagi nih,"

Jeongwoo tersenyum lebar.

"Aku bawa bunga kesukaan Haru loh! Ta-da! Bunga matahari! Yeay! Haru seneng gak?"

Kata Jeongwoo heboh sambil memamerkan buket bunga matahari ditangannya. Lalu segera menaruhnya karena tidak ada respon dari Haruto.

Jeongwoo cemberut. Tapi kembali melebarkan senyumnya.

"Haru masih suka bunga matahari kan? Dulu Haru pernah bilang ke aku, Haru tuh pengeeen banget jadi kayak bunga matahari. Yang kalau disatuin sama bunga-bunga yang lain, bunga matahari selalu jadi yang paling menonjol sendiri. Karena dia besar, terus bentuk dan warnanya juga cenderung beda."

Treasure Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang