—Happy Reading—
Karena merasa kasihan melihat kondisi kaki Hitomi yang terluka cukup parah, sebelum memulai jam latihan Nako membawa gadis tersebut pergi ke dokter untuk di obati.
Setidakmya agar tidak semakin parah dn cepat membaik, pemuda itu duduk di ruang tunggu sembari memainkan ponselnya menunggu Hitomi yang masih berada di ruang pemeriksaan.
Sebagai teman dan satu negara ia tak bisa membiarkan Hitomi ke sulitan, ia bahkan membantu untuk mennggung biaya pengobatan karena tau bagaimana keadaan gadis tersebut.
" Nako "
Merasa di panggil Nako menoleh lalu berdiri menghampiri orang tersebut.
" Noona? Kau sedang apa disini? " Tanyanya pada Eunbi yang tak sengaja bertemu.
" Aku baru membeli obat untuk Hitomi, kau? "
" Ah, aku sedang mengantarnya untuk di periksa "
" Benarkah? Syukurlah "
Di tengah perbicangan orang yang mereka bicarakan keluar dari ruang pemeriksaan, Nako merasa lega akhirnya kaki Hitomi dapat di perban untuk pemulihan.
" Sudah? " Tanyanya.
" S-sudah, terimakasih Nako "
" Sama-sama, kalau begitu ayo pulang "
" Kalian naik apa kesini? " Tanya Eunbi.
" Subway "
" Aku bawa mobil, ayo pulang bersama "
Eunbi mulai berjalan di ikuti Hitomi dan Nako dari belakang, karena kesulitan berjalan Hitomi terpaksa di papah oleh Nako menuju mobil.
" Kau akan segera sembuh "
" Iya "
Eunbi membuka pintu mobil bagian belakang dan membantu Hitomi untuk masuk dan duduk dengan nyaman, setelah di pastikan aman Nako membuka pintu dan duduk di depan mendampingi Eunbi.
Sebelum menyalakan mobilnya Eunbi meraih tas dan mengambil sesuatu, sekotak jus ia berikan pada Hitomi yang berada di kursi belakang.
" Minum ini agar merasa lebih baik "
" Terimakasih unnie "
Eunbi mengangguk lalu mulai menyalakan mesin mobilnya, di belakang Hitomi terus mengucapkan syukur karena masih ada orang baik di dekatnya.
Anggota tertua mereka punya jiwa keibuan yang begitu besar dan memperhatikan semuanya tanpa membeda-bedakan, bahkan semua ia sayangi dengan tulus tanpa pilih kasih.
Walau tertekan dan selalu merasa terpuruk karena sebagian orang dengan perilaku buruknya, Eunbi yang lain seolah menjadi kekuatan setelah orang tuanya bagi Hitomi.
" Hiichan, aku akan bilang pada staff dan pelatih kau tak bisa latihan dance untuk saat ini " Ucap Eunbi.
"T-tak perlu unnie, a-aku masih kuat "