Page 20

633 118 36
                                    
















—Happy Reading—


















Di pagi hari Wonyoung sudah rapi dengan stelan seragamnya untuk pergi ke sekolah, untuk melihat hasil akhir riasanya Wonyoung berdiri di depan cermin dan tersenyum setelah merasa rapi.


Ia mengambil tas dan keluar kamar lalu pergi ke dapur, membuka kulkas dan mengambil beberapa cemilan dan minuman miliknya untuk dibawa kesekolah.


Gadis itu pergi ke arah pintu dan mengambil sepatu dari rak, duduk di lantai dan memasang sepatu seperti biasanya.


Pintu terbuka yang ternyata itu adalah Minju yang baru saja dari luar, saling menatap Minju akhirnya gadis itu mendelik untuk mengakhir saling tatap antara dirinya dan Wonyoung.


" Cih!! Sialan! " Umpat Wonyoung ketika Minju melintas tanpa permisi, Wonyoung berdiri pergi keluar untuk segera berangkat tanpa memperdulikan Minju.


Ia menuruni tangga untuk segera sampai dimana Yujin menunggu karena akan mengantarnya hari ini, keluar dari gedung Wonyoung langsung menghampiri sebuah mobil yang sudah menunggu.


Membuka pintu depan dan masuk duduk manis menggunakan seatbelt, saat akan menyapa Wonyoung dibuat melihat lebam diwajah Yujin.


" Sayang kau kenapa? " Tanyanya heboh dan  menangkup wajah pemuda tersebut.


" Akh, sakit! Pelan pegangnya "


" M-maaf " Wonyoung melepas kedua tangannya di ganti dengan sebuh usapan pelan.


" Aku sudah tau kenapa Minju bisa kembali "


Tatapan cemas Wonyoung seketika hilang berganti rasa penasaran setelah Yujin mulai membahas apa yang membuatnya merasa terancam.


" Apa? "


" Dia mengirim video kita dipergoki waktu itu pada ayah "


Mata Wonyoung terbelalak tak percaya pikirnya Minju adalah orang yang sangat licik, ia memanfaatkan keadaan demi keuntungan agar bisa kembali menjadai pengganggu ketenangannya.


" Jalang sialan!! " Umpat Wonyoung merasa ditantang oleh orang sekelas Minju.

" Dia menantang kita "


" Heuh, pecundang tak tahu malu itu—aish "


" Kita harus lebih permainkan dia "


" Harus, aku akan hancurkan dia lebih dari sebelumnya " Kecam Wonyoung dengan tatapan jahatnya yang khas, ia tak bisa membiarkan Minju menang melawannya.


" Aku akan membantu sayang, tenang saja " Yujin menggenggam tangan Wonyoung meyakinkannya ia ada dipihak Wonyoung, gadis itu tersenyum dan membalas genggaman Yujin.


Mendekat dan mengecup perlahan bibir Yujin dengan lembut sebagai hadiah, tak diam Yujin menarik tengkuk Wonyoung untuk memberikan ciuman panas untuk beberapa saat.


" Ini sakit? " Tanya Wonyoung mengusap kembali lebam dipipi Yujin yang dibalas anggukan.


" Aku dipukul ayah semalam tapi tak apa itu semua demi kau "


" Let me kiss " Untuk membuat Yujin merasa lebih baik dan apresiasi, Wonyoung mengecup beberapa kali bagian lebam di pipi kekasihnya.


DORMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang