—Happy Reading—
Walau memiliki jadwal yang padat sebagai trainee, sekolah adalah hal yang masih wajib dilakukan setiap remaja diusianya. Tak ada hal yang sepenting pendidikan walau masih ada jalan lain untuk menjadi sukses, itulah yang dilakukan Wonyoung di awal paginya kali ini.
Ia di wajibkan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar setelah absen cukup lama karena jadwal, gadis tinggi itu sudah siap dengan seragamnya yang rapi. Merias wajah agar terlihat lebih menawan meskipun hanya riasan tipis selayaknya seorang siswi, menyemprotkan parfum dan sekali lagi merapikan rambut panjang yang ia ikat.
Wonyoung terlihat siap untuk pergi sekolah dengan tas punggung yang sudah siap di atas rajang, ia keluar dari kamar lalu pergi ke dapur membuka kulkas dan mengambil sebuah yogurt. Pergi menuju arah pintu dan mengambil sepatu di rak tempatnya, duduk di lantai untuk memakai dan sepatu yang rencananya akan ia kenakan.
Saat sibuk dengan tali ditangannya, Wonyoung menyadari seseorang datang membuka pintu. Ia mengangkat kepala untuk melihat siapa yang datang dan ternyata Minju, kedua orang itu melakukan kontak mata namun hanya Wonyoung mendelik sinis. Pertikaian antara keduanya masih kunjung mereda sampai saat ini, malah jika dilihat malah semakin memanas.
Tak ada obrolan atau sapaan dari salag satunya, Minju hanya berekspresi seadanya tanpa bersuara dan berjalan memasuki rumah. Namun, dengan sengaja Wonyoung menggerakan kaki jenjangnya menjegal langkah Minju. Membuat si gadis yang tak bersalah itu jatuh tersungkur ke depan cukup keras membebtur lantai.
" Omo! "
" Maaf unnie~ "
" Aku sengaja " Ledek Wonyoung dengan nada yang sangat menyebalkan, gadis itu tersenyum miring saat melihat lawannya dengan mudah di permainkan.
Tanpa bicara, Minju hanya menghela nafas kasar berusaha tahan dengan kelakuan Wonyoung. Tanpa mengeluh, ia berdiri dan menoleh menatapnya dengan datar.
" Lain kali perhatikan langkahmu unnie " Walau merasa begitu ingin mencakar wajah Wonyoung, Minju hanya berusaha untuk tenang tanpa melawan apapun yang gadis itu lakukan. Ia berpikir bahwa melawan Wonyoung dengan kekerasan atau perkataan kasar hanyalah membuang waktu, tak akan ada hasil yang membuatnya puas jika melawan anak kecil.
" pergilah sekolah dan cari ilmu dengan baik "
" Terutama kepribadian, kau butuh kelas tambahan untuk hal itu " Wajah angkuh Wonyoung seketika berubah saat dengan beraninya Minju membalas menggunakan kalimat yang dirasa cukup sarkas, sorot kebencian dari tatapan Wonyoung semamin jelas terkumpul disana namun hanya diabaikan Minju yang melenggang pergi karena tak mendapat perlawanan.
" Jalang sialan " Umpat Wonyoung.
" Dia pikir dia siapa? " Niatnya merendahkan Minju kini berbalik dirinya yang di rendahkan, Wonyoung semakin terlihat kesal lalu memilih pergi dengan membanting pintu cukup keras. Berjalan pergi ke arah tangga dengan perasaan gusar karena selalu kalah debat dengan orang yang ia anggap musuh, paginya yang direncanakan harus membuatnya bahagia ternyata dirusak orang.
Terlebih lagi itu adalah orang yang amat ia benci dan tak suka, gadis itu berjalan keluar dari gedung tempat asrama yang ia tempati lalu berjalan menuju mobil yang sudah menunggunya.