Page 23

572 105 30
                                    























—Happy Reading—


















































Seperti biasa ketika jadwal latihan dimulai Chaewon akan lebih dulu datang dibanding yang lain, terkadang ia tak habis pikir dengan bagaimana sistem agensi yang ia tempatkan sekarang.


Menerima sebuah laporan orang hilang namun tetap menjalankan jadwal latihan, bahkan pihak agensi terlihat menanggapinya dengan santai dan melontarkan sebuah janji untuk mengurusnya.


Walau sebenarnya ada rasa ketidaksukaan Chaewon pada Hyewon, namun perkara masalah ini ia akan mengenyampingkan hal tersebut karena merasa cemas dan gelisah karena teman satu asrama mereka hilang tanpa jejak.


Di tengah ruang latihan Chaewon mulai melakukan pemanasan pada setiap ototnya agar tak tegang, pintu terbuka membuat Chaewon melirik melihat patulan seseorang masuk dari cermin didepannya.

Tak berniat menyapa ia kembali fokus pada apa yang sedang ia lakukan, tak punya niat untuk menyapa atau sekedar menegur jika itu adalah Yujin.


Ia tetap fokus pada peregangan yang sedang dilakukan, meski Yujin mulau berjalan mendekat setelah menyimpan semua barangnya.


Pemuda itu berdiri tetap di samping Chaewon dan memperhatikannya dari samping, menatap remeh dan sinis seolah punya banyak dendam akan Chaewon.


" Cih! Pecundang " Cela Yujin hingga membuat Chaewon menghentikan  kegiatannya, ia menghadap Yujin dengan tatapan tanya terkait apa yang barus saja diucapkan sebutkan.


" Siapa yang kau maksud? Aku? "


" Jika iya kenapa? Kau hanya pecundang yang hanya bisa bersembunyi dan meneror Wonyoung "


Tak ada respon berlebihan dari Chaewon yang masih santai menanggapi Yujin, ia tau maksud dari kalimat Yujin yang berkaitan dengan teror yang baru saja disebutkan.


" Aku tau itu kau Kim Chaewon "


Chaewon hanya tersenyum simpul dan menatap datar lawannya yang berusaha mengintimidasinya.


" Yujin " Ia bergerak untuk bisa lebih dekat dengan Yujin, tersenyum miring lalu mengusap kepala pemuda tersebut.


" Kau anjing yang baik " Merasa tersinggung Yujin menepis kasar tangan Chaewon untuk menjauh dari dirinya.


" Apa maksdumu hah?! "


" Kau peliharaan Wonyoung yang sangat penurut, apa imbalan yang Wonyoung berikan sampai kau mau jadi peliharaannya, hm? "


" Jaga mulutmu! "


" Kau tersinggung? Aku benarkan? Woof woof "


Tangan Yujin mengepal keras saat melihat bagaimana Chaewon membuat emosinya terpancing karena merasa di rendahkan.


" Kau harusnya sadar berhadapan dengan siapa! "


" Memang kau siapa? Coba jelaskan apa yang harus aku takutkan dari pengecut sepertimu, hm? "


" Kau harus waspada dalam bersikap Kim Chaewon! "


Kecaman Yujin hanya menghasilkan sebuah tawa ledek bagi Chaewon yang bahkan tak merasa itu sebuah ancaman.


DORMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang