Page 26

518 103 18
                                    




























—Happy Reading—









































































Melewati lorong agensi Minju berjalan dengan penuh amarah, membawa sebuah botol di tangan. Pergi ke arah lorong menuju  ruang pribadi milik Yujin.


Sorot mata nanar tak menyembunyikan sembab yang muncul karena sehabis menangis, di depan pintu ia menekan sandi yang masih ia ingat dan beruntungnya belum diganti.


Saat pintu dibuka, semua orang yang ada di dalam terperanjat kaget dengan kedatangannya. Dengan berapi-api Minju menghampiri dan menyiramkan cairan dari dalam botol yang ia bawa ke atas kepala Wonyoung, mengeluarkan sebuah korek gas dan menyalakannya.


" Ya!! Kim Minju! " Teriak Yujin yang panik karena dari aroma cairan yang baru saja di siramkan, itu adalah bensin.


Yuri yang ada disana ikut shock dan ketakutan melihat bagaimana Minju meluapkan amarahnya, siapa yang akan bisa tahan dan diam jika tau kakaknya masuk rumah sakit dan mengalami kebocoran dibagian kepala karena dipukuli segerombolan orang tak di kenal.


Tanpa harus menduga dan mencari pelaku, Minju sudah tau siapa yang melakukan hal tersebut pada keluarganya. Tanpa pikir panjang ia membeli bahan bakar dan sebuah korek gas, yang sekarang sudah ia ancamkan pada Wonyoung.


" Kau, gadis sialan!! " Teriak Minju pada Wonyoung masih terdiam dengan tubuh terlumuri bensin.


" Ini cara kotor yang paling hina dari gadis so suci sepertimu! "


" Apa yang kau maksud Minju?! "—Yuri.

Minju menodongkan korek gas ditangannya pada Yuri yang membuatnya semakin kesal, dengan sorot mata yang penuh kebencian Minju saling beradu tatapan pertikaian dengan Wonyoung yang juga tak terima atas apa yang dilakukan musuhnya.


" Kau yang melakukan semua itu kan? "


" Apa? Apa yang kau maksud? Aku? Aku melakukan apa? "


" Jangan berlagak polos brengsek!! "


" Kau gila hah?! "


" Mengaku atau aku jatuhkan korek ini? "


Minju menurunkan tangannya mengancam Wonyoung untuk mengaku, semua orang terlihat semakin panik dengan sikap yang di ambil Minju dalam keadaan semarah itu.


Wonyoung terus menatap korek ditangan Minju yang mungkin saja bisa dijatuhkan, berpikir dan berusaha tenang mencari cara apa yang harus ia lakukan sekarang dalam menangani keadaan.


" Kau menuduhku? Apa kau punya buktinya unnie? "


" Tanpa bukti aku tau itu kau "


Dengan tawa kecil Wonyoung mendekat menghampiri Minju, menatap remeh gadis tersebut seolah menantang dan memberi perlawanan.


" Kalau begitu, bakarlah "


" Bakar "


" Wonyoung jang— " Wonyoung mengangkat tangannya memerintah Yujin untul diam.


DORMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang