24

259 26 5
                                    

Acha kini berada di kamar hotel yang memang sudah di booking oleh pihak keluarganya. Sengaja khusus untuknya, Acha meminta kamar di lantai paling atas dengan kamar suite mewah. Sehingga jarang ada orang yang memesan kamar di lantai tersebut.
Acha membuka tirai jendela kaca kearah kiri sambil melihat begitu terangnya kota Seoul di malam hari

Acha meneguk wine merah di gelas yang dari tadi di pegangnya

"Hmm... Lumayan " Acha mengangguk - angguk menikmati rasa wine yang tersisa di lidahnya.

Ting.... Tong....

Suara bel itu membuat Acha menoleh ke arah pintu, orang yang di tunggunya sedari tadi sudah datang.  Ia sedikit berlari dan menarik gagang pintu ke arah dalam

"Cepet masuk! " Perintah Acha

Seokjin menoleh arah kanan dan kiri, dilihatnya lorong ini sepi, dia segera masuk ke dalam kamar Acha. Seokjin memakai baju dan jaket yang berlapis-lapis dengan warna yang serba hitam

"Tadaaaaa.... Gue bawa jajangmyeon "

"Sini-sini, gue taruh dulu " Acha langsung merebut jajangmyeon itu dan menaruhnya di atas meja

Wajahnya pun tidak bisa dilihat karena terhalang syal dan masker. Acha melihat penampilan Seokjin kali ini sedikit membuatnya tertawa

"Pftt.... Hahahaha"

"Kenapa lo ketawa? "

"Gue ngakak, lo emang ga sesek napas? "

"Gue masih bisa bernapas, tapi dengan udara yang tersendat" Seokjin melepaskan syal yang membalut dilehernya

"Gue ada Coklat, dari kakak gue. Katanya sih karena coklat yang di kasih temennya kebanyakan, jadi gue  dikasih beberapa" Acha sambil duduk di pinggir kasur sambil membuka kotak coklatnya

Dalam satu kotak ada dua belas coklat berbentuk bola terbungkus kertas berwarna emas sehingga terlihat mewah jika di lihat

"gue taruh coklatnya di meja, oiya... Gue juga asal
ngambil coklat satu kotak kecil isi enam coklat dari kakak gue...."

"Kakak lo di lantai berapa? " Seokjin melepas jaket terakhir yang ia kenakan

"Ada dibawah lantai ini"

Seokjin mengangguk, kemudian ia berjalan menghampiri Acha. Tangan Seokjin tiba-tiba merangkul di pinggangnya dari belakang, tubuhnya menempel di belakang Acha, sambil mengistirahatkan kepalanya di bahu Acha

"Kangen...."

Acha tersenyum malu, pipinya memerah ketika Seokjin memeluknya dari belakang, ia sedikit terkejut "bukannya tadi udah ketemu? "

Acha dengan cepat membalikkan badannya, mengalungkan tangannya di leher pacarnya itu, ia menempatkan pandangannya ke mata hitam Seokjin

"Lo beda hari ini " Ucap Acha

"Masih cemburu"

"Gara -gara Chanyeol? "

Seokjin tidak menjawab, ia malah melepaskan pelukannya. Membuat Acha sedikit bingung. Seokjin beralih duduk di sofa kamar

"Katanya tadi ga masalah"  Kata Acha sambil menuangkan wine merah untuk Seokjin

"Kayaknya keluarga lo...lebih support Chanyeol" Seokjin memandang ke arah jendela luar yang memperlihatkan suasana malam Seoul yang  ramai, wajahnya memperlihatkan raut gelisah

Acha terdiam, sepertinya saat ini Seokjin ingin mengetahui lebih dalam tentang Chanyeol dalam hidupnya . Apa ia harus menceritakannya? "

"Itu karena keluarga gue belom tau hubungan kita"

For Me And You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang