25

205 22 2
                                    

"Okee.... Kurang lima menit lagi" Somi memperhatikan cup cakes yang masih ia panggang di dalam oven. Ia tidak berhenti tersenyum ketika membuat cup cakes itu. Cup cakes ini ia buat khusus untuk seseorang

"Somiii..... Gue bawain lo sup daging "

Teriak Baekhyun dari luar apartemen Somi, Baekhyun langsung menekan beberapa nomor yang merupakan password pintu apartemen Somi. Ia lebih dulu meletakkan Supnya di lantai

Setelah kuncinya terbuka, Baekhyun mengangkat kembali panci berisi sup itu, kemudian bahunya mendorong pintu suapaya dia bisa masuk

"Somiii gue taruh mana ini? " Ucap Baekhyun dengan wajah yang menhan panas ditangannya. Baekhyun melangkah ke dapur menemui Somi yang masih memperhatikan oven

"Ehm? Baekhyun? Taruh sini.... "

Somi langsung memberikan alas kain untuk panci yang panas itu. Setelah menaruh panci itu, Baekhyun meniup niup tangannya yang sedikit kepanasan. Baekhyun sedikit memperhatikan Somi, karena kembali melihat Kue yang di ovennya.

"Lo buat kue? Mabok lo? Jarang -jarang lo bikin kue"

"Oh ini? Ini buat Seokjin "

Baekhyun menarik kedua sudut bibirnya " Masih berjuang? "

" Ya kalo ga berjuang, gimana gue mau dapet Seokjin? "

"Lo semenjak pindah rumah kesini jadi makin aktif ya...buat ngerjar Seokjin " Ledek Baekhyun

"Gue waktu di rumah Hana juga aktif kali... "

Ting!

Oven listrik milik Somi telah berbunyi, artinys kue yang ia panggang sudah matang. Somi dengan perlahan mengeluarkan loyang panas itu

"Ini.... Coba, buka mulut"

Tidak menunggu jawaban Baekhyun, salah satu tangan Somi langsung mencengkram dagu Baekhyun. Somi menyuruh Baekhyun membuka mulut secara paksa. Karena cengkeraman kuat itu, membuat mulut Baekhyun terbuka sedikit. Somi langsung memasukkan satu cookiesnya

"Gimana? " Somi bertanya dengan melebarkan matanya, antusias untuk menerima respon dari Baekhyun

"Haaaaah.... " Baekhyun mengunyah sambil meringis. Sesekali ia memejamkan matanya , tidak kuat dengan rasa panas yang di terima mulut nya

"Kenapaaa?? "

"Panas bego! "

••••••

"Gimana gue mau masak Acha? kalo lo meluk gue terus... "

Acha tidak memperdulikan perkataan Seokjin, tangannya semakin memeluk erat dari belakang ketika Seokjin mulai menegur.

"Gue ga mau ngelepasin lo" Acha menempelkan sebelah wajahnya ke punggung Seokjin

Di balik itu, ada senyum hangat seorang Seokjin yang terukir di wajahnya. Tingkah laku Acha selalu membuatnya tersenyum bahkan terkadang membuat pipinya merah.

"Duduk sana di Sofa " Perintah Seokjin

"Ga mauuu..... " Acha memannyunkan bibir nya

Seokjin menghela napas, ia berbalik mengadap Acha, kedua tangannya menangkup pipi Acha. Tatapan mata yang begitu lekat membuat Acha sedikit salah tingkah

"Sebentar lagi selesai, lo duduk dulu disana oke?"

"Gue ikut masak boleh? " Tawar Acha asal-asalan

"Ga boleh! Lo duduk dulu disana, lo cuma boleh ngeliatin gue yang ganteng ini "

"Lo--" Tangan Acha sudah ingin memukul Seokjin, tapi ia tidak bisa. Memang benar Seokjin memiliki wajah yang tampan. Acha tidak bisa memungkiri hal itu.

For Me And You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang