28

262 23 13
                                    

Day 1 - 09.10
Somi berjalan sendirian untuk membeli kopi di cafe yang tidak jauh dari kantornya. Dia berniat untuk menraktir bebrapa rekan kerjanya juga, ada sekitar delapan orang yang bekerja di ruangan yang sama dengannnya. Dia juga butuh refreshing sebenyar di pagi hari.

Dentingan lonceng ketika dia memasuki salah satu cafe terdengar. Somi langsung menghampiri kasir dan mengucap beberapa jenis pesanan kopi rekan-rekan kerja yg dititipkan padanya.

"Dua americano coffe, tiga machiato, satu vanilla latte, dan dua Frappuccino semua ukuran reguler, atas nama Somi. "

Somi langsung memberikan kartu untuk membayar. Setelah bebrapa menit menunggu, Somi akhirnya menerima struk pembelian serta kartu miliknya.

Dia duduk di salah satu kursi disana sambil memainkan handphone. Tiba-tiba ada seorang laki-laki duduk di hadapannya. Memakai serba tertutup. Masker serta topi berwarna hitam menutup wajahnya.

Somi sudah tau di hadapannya ini siapa, tapi dia tidak menghiraukan

"Somi"

Somi tak menjawab panggilannya

"Somi"

"Jangan pernah hubungin gue"

"Somi, lo kenapa gini ke gue?"

"Kenapa? Gue ga pernah ganggu lo, jadi gue mohon jangan pernah temuin gue"

Seokjin hanya terdiam ketika dia mengetahui kalau Somi juga menjauhi nya secara langsung. Bahkan Somi menolak untuk bertemu Seokjin.

"Nona Somi" Panggil barista disana.

Somi tak banyak berkata dia langsung bangkit dari duduknya untuk mengambil pesanan kopi dan meninggalkan Seokjin yang masih duduk diam menunduk.

Day 1- 18.00
Somi benci melihat wajah itu lagi, bukankah Somi sudah bilang jangan menemui nya lagi? Kenapa sekarang dia berdiri halte bis yang sama dengannya saat ini.

"Som... "

Somi hanya melirik saja tidak membalas panggilan Seokjin. Kebetulan bus yang dia tunggu sudah datang, Somi tanpa bicara menaiki bus itu.

Day 2 - 07.00
Pagi-pagi sekali handphone Somi berdering. Somi yang sedang menyeduh kopi berlari mengambilnya takut jika itu adalah panggilan penting. Tapi ternyata itu bukanlah hal yang penting bahkan tidak berguna. Nama Seokjin terpampang di layar handphone. Segera Somi mereject panggilan Seokjin.

"Dia bisa diem ga sih?"

Day 3 - 08.15
"Lo kurang kerjaan ya? Lo nganggur? Pagi gini udah di depan gedung apartemen gue? "

Somi berbicara dengan membuang muka. Seokjin memang sudah gila! Dia seniat itu untuk mendatangi Somi. Bahkan Somi pun tidak ingin menoleh padanya.

"Lo pergi sekarang."

"Somi..., lo ada masalah apa sama gue?"

"Oke, karena lo ga mau pergi, gue yang pergi. Silahkan kalo mau berdiri terus disana"

Tak ada pilihan lain, Seokjin sudah merusak harinya. Somi berlalu pergi dari Seokjin dengan wajah yang masam

Day 4- 18.15
Somi benar -benar muak! Kali ini dia akan mengahadapi Seokjin. Dia harus menegaskan bahwa tidak ingin bertemu dengannya. Jika ini tidak di lakukan, Seokjin akan terus-terusan mengahantuinya dan muncul di mana-mana. Sekarang saja Seokjin ada di depan kantornya.

"Lo sebenernya mau apa sih dari gue? Gue udah bilang jangan pernah temuin gue."

"Gue yang harusnya nanya! Kenapa lo tiba-tiba mau menghilang dari gue? Bahkan Acha juga lo jauhi! Lo kalo ada masalah sama gue, jangan berimbas ke Acha! "

Telinga Somi terasa panas, giginya sudah menggertak. Ia bisa saja meledak sekarang , namun ia tahan karena ini wilayah umum.

"Oh, jadi Acha ngadu ke elo? Dasar pengadu!"

"Berhenti ngehina Acha di depan gue!"

"Kenapa? Siapa Acha bagi lo?" Tanya Somi asal, sebenernya dia juga ingin mengetahui apa jawaban Seokjin.

Seokjin terdiam, ia tidak bisa menjawabnya.

"Karena Acha cewek lo kan?" Ucap Somi dengan tegas. Seokjin menatap Somi dengan mata yang lebar. Seokjin tidak sampai berpikir bahwa Somi bisa sampai mengetahui statusnya dengan Acha

"Gue mau bicara jelas sama lo. Gue udah tau semuanya. Gue suka sama lo dari lama, bahkan sebelum Acha kenal sama lo"

"Som... "

"Tunggu! Gue belum selesai bicara" Somi langsung memotong perkataan Seokjin

"Gue juga sakit hati ngeliat Cowok yang gue suka ngejalin hubungan sama cewek lain. Tapi itu gak lebih dari sakit hatinya gue ketika cewek itu adalah sahabat gue sendiri! Dan lebih kecewanya lagi...Acha ga pernah ngasih tau hubungan ini! Kenapa? Apa gue sampai se nggak sanggup itu buat tau hubungan kalian?" Air mata Somi sudah mulai berlinang, tapi Somi mencoba untuk menahan.

"Dan gue ngejauhin Acha karena hati gue masih sakit, lo mau gue ngelakuin hal macem- macem ke Acha? Dan gue juga udah bilang untuk jauhin gue. Tapi lo malah makin mendekat ke gue, nemuin gue beberapa akhir ini. Gimana gue mau ngelupain lo Seokjin? Lo mau gue masih ke jebak di cinta gue yang lama? Gue udah mau keluar dari cinta yang bertepuk sebelah tangan itu"

Perkataan Somi seperti menempatkan Seokjin sebagai orang paling jahat di kehidupan Somi.

"Gue minta maaf" Hanya itu kata yang lepas dari mulut Seokjin

"Gue ga butuh maaf, maaf lo ga ngerubah apapun"

"Sekali lagi, gue mohon lo juga harus ikut ngejauhin gue. Dan alasan gue yang udah ke ungkap, terserah lo mau bilang ke Acha atau nggak."

"SOMII!!" Panggil Chanyeol yang tiba-tiba muncul di pinggir Jalan sambil melambaikan tangan.

"Gue pulang, ga mau lama - lama sama lo. Ntar cewek lo cemburu. "

Somi berlalu pergi meninggalkan Seokjin yang sedang mematung. Somi berlari menghampiri Chanyeol. Somi sudah merentangkan tangannya u tuk memeluk Chanyeol. Tapi satu telunjuk Chanyeol menghentikan langkah Somi

"Jangan peluk gue! Gue ga mau Acha salah paham kalo ngeliat"

"Sialan lo! Gue temen lo kan?"

" Iya Temen, paling mentok juga adik inget ya umur lo lebih muda dari gue. Bahkan Sehun aja lebih tua dari lo"

"Cuma jarak setahun. Ya udah, gue kan meluk lo karena lo temen gue. Gue juga ga bakal suka sama lo. Gue bakal cari yang lain"

"Iya gue percaya."

"Lo liat kan? Seokjin datengin gue lagi. Gue tadi langsung bilang kalo gue suka sama dia. Dan gue ngeluarin uneg uneg yang ada di dalam hati gue."

Chanyeol hanya tersenyum menanggapi Somi
"Ayo gue antar pulang"

••••
Jangan lupa vote dan komen
Terima kasih

Oh iya... Author publish cerita baru
Mampir yuk ke dunia Astronomi!

 Author publish cerita baruMampir yuk ke dunia Astronomi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

For Me And You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang