Baekhyun duduk terdiam di meja kerjanya. Tangannya menopang dagunya yang kecil dan matanya memperhatikan Somi yang sibuk mengurus data-data desain butik ini. Baekhyun memiringkan kepala 30 derajat ke arah kanan melihat gerak-gerik Somi. Somi sekarang terlihat lebih serius dan sedikit berbeda.
"Somi? Lo kemaren ga pulang?"
"Iya" Somi menjawab tanpa memperhatikan Baekhyun. Ia lebih fokus untuk melihat kertas menumpuk di hadapannya dan tangannya sibuk mencatat dan mencentang beberapa list data
"Lo tidur di rumah Seokjin?"
"Gak! Tutup mulut lo!" Ucap Somi sedikit membentak
"Somi, gimana kemarin? Seokjin suka sama kue yang lo buat? "
"Kue nya hancur ditengah jalan! Puas lo!"
"Terus, terus" Baekhyun terus saja mengorek informasi yang dibutuhkannya. Tidak! Bukan dibutuhkan. Tetapi itu sekedar rasa penasaran Baekhyun saja.
"Berhenti bahas dia, ini kantor bukan tempat nongkrong"
"Galak amat " Baekhyun melirik Somi dengan sinis
Somi masih berusaha untuk tidak lagi mengungkit-ungkit Seokjin. Bukan kenapa. Tetapi ketika dia teringat Seokjin, dia akan terus ingin menangis. Jadi jalan yang Dia ambil adalah berhenti untuk membahas Seokjin.
Baekhyun merapikan kertas-kertas yang berserakan di meja kerjanya. Satu persatu ia tata dan memasukkannya ke dalam map. Perlahan dia bangkit dari duduknya dan mengayunkan satu langkah ke sebelah kanan.
Tapi tiba-tiba ia tidak bisa melanjutkannya. Ada rasa sakit yang bergerak di dalam usus miliknya. Baekhyun mendesis sambil memegang perutnya yang rata.
"Somi..., tolong antar berkas ini ke Acha. Gue udah ga tahan lagi " Ucap Baekhyun meringis
"Kasih berkasnya nanti setelah lo selesai BAB"
"Ini berkas penting, harus sekarang...sssttt" Baekhyun tidak dapat menahan rasa sakit di perutnya. Keringat di pelipisnya mulai nampak.
Tidak menunggu lagi, Baekhyun langsung melempar berkas itu ke arah Somi dan langsung berlari menuju toilet untuk mengeluarkan semua kotoran-kotoran di perutnya
"Hei! Hei! BAEKHYUN! " Panggil Somi melihat posisi Baekhyun yang belum jauh darinya.
"Nitipp!! " Teriak Baekhyun dan langsung membuka pintu toilet
Somi menghela napasnya. Arghh...! Ia tidak mau melihat Acha untuk sekarang. Padahal dia sedari tadi mencoba menghindar untuk tidak bertemu Acha. Tapi makhluk satu ini memang membuat susah.
Somi ikut merapikan tumpukan kertas yang sudah setebal buku kumpulan soal-soal ujian sekolah. Somi memilah-milah kertas itu dan memasukkannya ke dalam masing-masing map yang berbeda warna.
Dengan langkah dingin dan suara sepatu hak tinggi yang nyaring Somi melangkah maju menuju ruangan Acha. Dia langsung mengetuk pintu ruangan yang terbuat dari kaca.
"Masuk" Ucap Acha dari dalam ruangan yang terlihat sedang menaruh pola-pola kain dengan menusukkan jarum pentul di boneka manekin berwarna putih.
Somi mendorong pintu kaca di hadapannya lalu menaruh tumpukan itu di atas meja Acha.
"Gue bawa berkas data desain baju yang akan launching di bulan depan serta data research tentang trend fashion yang harus di buat di kalangan konsumen " Ujar Somi menjelaskan berkas yang tadi ia bawa.
"Sebentar lagi gue cek"
"Gue permisi" Somi tidak ingin berbasa basi dengan Acha. Ia mencoba menjawab Sesingkat yang ia bisa. Mengindari percakapan-percakapan yang tidak penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Me And You 2
FanfictionDijodohin ❌ PCY [For Me and You ] season 2 -------------------------------------------------------- Menunggu selama lima tahun memanglah tidak mudah. Banyak perubahan yang terjadi selama waktu terus berjalan. Dan selama lima tahun itu pula , mereka...