"Aku mau kita cerai..."
Satu kalimat yang diucapkan ibunya mampu membuat eunseo yg duduk menyandar dipintu kamar itu semakin meremat baju tidurnya.
"Kamu gila? Gimana kalau eunseo tahu?"
"Kita cuma cukup diam. Aku yang bakal ngurus semua suratnya dan kamu bisa pergi setelahnya"
"Gimana kalo eunseo nanya aku?"
"Aku yang bakal urus. Sekarang,kamu bisa pergi ke istri kamu"
Brakkkk
"Eunseo??"
Eunseo keluar dg menangis. Menatap tajam kedua orangtuanya yg masih saja beradu argumen itu.
Tanpa berucap,eunseo melewati kedua orangtuanya dan berlari keluar rumah. Mengabaikan teriakan ibunya juga ayahnya.
"EUNSEOOO"
"ini semua salah kamu!!"
"Kamu masih nyalahin aku? Kamu masih berharap bertahan dg keluarga yg hampir runtuh ini? Mikir!!! Kamu yg ngehancurin lebih dulu!!"
"Aku tau aku salah! Tapi aku nggak mau kesalahan aku ini berdampak pada putri kita"
Diluar,eunseo masih menangis. Bahkan,setelah dia kabur pun orangtuanya tidak ada yg berniat mengejarnya.
Dia kira keluarganya paling harmonis selama ini. Tapi nyatanya? Ini lebih kejam.
Bahkan eunseo tidak diberi kesempatan untuk bersiap menerima semua ini.
Tiba tiba saja,keluarganya hancur dalam sekejap.
"Eunseo"
Eunseo berhenti. Dia hafal suara ini.
Suara salah satu sahabatnya.
"Juyeon..."
"L-lo kenapa nangis?" Tanya juyeon yg terkejut melihat keadaan eunseo yg menangis,juga pakaian gadis itu yg hanya menggunakan piyama tidur.
"Hiks...hiks....Yeon....semua...udah hancur.. hiks"
Juyeon memeluknya kemudian menuntunnya menuju mobil laki laki itu. Juyeon tadinya sedang membeli nasi goreng disana. Nasi goreng lengganannya jika menghantarkan eunseo pulang.
"Pelan pelan...ayo cerita. Apa yg hancur"
Eunseo menceritakan semuanya. Keluarganya yg tiba tiba hancur padahal awalnya baik baik aja.
"Bahkan gue nggak diberi kesempatan buat nyiapin semua ini Yeon.....Lo tau gimana rasanya? Rasanya ngeliat keluarga Lo yg biasanya baik baik aja tiba tiba hancur? Mereka cuma masang topeng ternyata"
"Eunseo tenang....Lo harus kuat. Ya gue tau emang nggak mudah,tapi Lo harus kuat. Lo nggak boleh lemah. Lo liat soojin sama SinB? Lo harus bisa kaya mereka,oke?"
"Tapi...mereka udah nyiapin mental jauh jauh hari Yeon.....gue? Gue nggak pernah ngeliat mereka berantem,dan tiba tiba aja? Gue...nggak abis pikir selama ini gue hidup dg mereka itu penuh kepalsuan. Gue lebih mending ngeliat mereka berantem aja baru mereka bisa gini.....supaya gue nggak ngira mereka baik baik aja dan bisa nyiapin mental gue. Nggak gini caranya sumpah-
Eunseo berhenti bicara saat juyeon memeluknya. Menyisakan isakan hebat dari mulut gadis itu.
"Eunseo...tenang hey....nggak ada yg mending dari perceraian orang tua"
KAMU SEDANG MEMBACA
|✓|WE |98L|
Random'kita' enam sekawan dengan cerita hidup kita. ©2021.sinkook_369