14.

276 51 6
                                    



"Gue udah denger semuanya Yeon. Gimana menurut Lo?" Tanya soojin kepada juyeon yg duduk disampingnya. Keduanya dalam perjalanan pulang karna hanya keduanya yg memiliki kelas hingga sore.


Bukan tanpa sebab keduanya bisa langsung mendengar kabar itu. Melihat keadaan,juga respon masing masing dari mereka sudah mampu membuat bukti.


Juyeon mengangguk,"gue kira gue terakhir yg peka tentang keadaan sekarang"


Soojin menggeleng,"nggak. Gue juga baru peka. Tapi gue udah curiga dari kemarin. Dari Jungwoo yg lebih lengket sama eunseo dan Minho yg perhatian bgt sama gue"


"Sama jin. Gue udah curiga dari lama sama SinB yg suka sama Minho. Ternyata bener,pagi tadi gue confess sama dia,dan dia malah ngomong kalo dia suka sama Minho. Dilain sisi,gue baru tau kalo eunseo suka sama gue"




"Gue nggak marah Yeon demi apapun gue gaakan bisa marah sama sahabat gue sendiri. Jungwoo suka sama eunseo itu hak dia,Minho suka sama gue juga hak dia,dan gue suka sama Jungwoo itu pun hak gua. Gue bener kan Yeon?" Soojin menoleh menatap juyeon yg fokus menyetir juga mendengarkannya,"tapi yg bikin gue kaget,kenapa kita semua kejebak di cinta segi enam kaya gini?"





"Soojin,apa Lo bakal biarin persahabatan kita berkahir begitu aja? Gara gara keegoisan kita semua kita harus relain persahabatan kita yg udah kita jaga dg baik?"


Soojin mengangkat bahunya,"gue juga gatau Yeon. Satu sisi gue pengen tetep mertahanin cinta gue,tapi satu sisi gue gabisa liat kita semua hancur"



.

.

.




"Gimana?" Eunseo menggeleng.

"Mereka gaakan ada yg Dateng no" ucap eunseo. Lino menyentuh pundak eunseo kemudian mengusapnya. Lino sudah tau semuanya.


Tadi,pagi pagi sekali eunseo datang ke apartement Lino dg menangis. Gadis itu masih kepikiran dg semua nya akhir akhir ini bahkan sekarang sudah satu bulan berlalu. dan berkahir lah dia bercerita kepada Lino. Eunseo tidak tahan untuk memendamnya sendiri. Eunseo tidak tahu saja jika mereka semua sudah menyadari semuanya.


Dan satu bulan ini,ketakutan eunseo terjadi. Semuanya mulai merenggang. Saling canggung saat bertemu.


Eunseo lebih suka jika mereka semua tidak tahu sebelumnya. Itu akan membuat mereka tidak akan canggung seperti itu.


Dan akhrinya eunseo menelfon mereka satu persatu untuk datang ke apartement Lino seperti biasa. Karna pesannya digrub chat saja diabaikan olh mereka semua.



"Oke,SinB Lo yg terkahir. Lo harus Dateng atau gue pukul" ucap eunseo sebelum menekan satu token nomer milik SinB.





Tutt

"Ya? Halo kenapa seo?"

Eunseo hampir berteriak saat mendengar nada SinB yg sangat canggung itu. Ingin sekali eunseo berteriak kepada gadis itu dg berkata demi alekkk gue ga papa sumpah bi jangan canggung sama gue. Gue ga nyalahin Lo kalo juyeon suka sama lo.


"Bi Lo mau kan Dateng ke apartement nya Lino? Bisa kan? Kaya biasa kita nongki nongki"


"Emmm,gimana ya seo? Aduhhh kayanya gue ga dulu deh. Kalian kalian aja,gue ada janji sama adik gue"


Eunseo kecewa. SinB berbohong. Jelas jelas dia tahu jika yeji sedang ikut kemah. Dan disebrang sana SinB memukul mulutnya karna sudah berbohong. Dirinya tidak bisa bertemu eunseo,Minho apalagi juyeon. Dirinya tidak siap.




"Udah gue gatau lagi no. Terserah mereka gue gatau lagi" eunseo menangis. Menaikan kedua kakinya dan menutup wajahnya.

"Gue cuma pengen ngumpul lagi sama mereka no...kenapa semuanya kaya gini?"

Lino paham. Dirinya juga rindu kebersamaan mereka semua. Kemudian tangan Lino terulur menggerakkan kepala eunseo untuk disandarkan dibahunya.

"Gapapa seo. Gue yakin ini gaakan lama. Semuanya bakalan balik kaya awal lagi. Mungkin aja mereka emg beneran lagi sibuk kan? Jadi,Lo sabar aja" ucap Lino menenangkan walau tidak dipungkiri jika dirinya juga cemas.


"Mereka semua bohong no. Jungwoo nggak sibuk,mamanya lagi pergi kerumah neneknya gue tau itu. Dia cuma alesan disuruh sama mamanya gue yakin. Soojin,dia juga bohong! Dia ga lagi liburan sama ayahnya. Sekarang dia udah tinggal sama ayahnya,ngapain juga mereka Liburan disaat ayahnya sibuk sama tugasnya? Juyeon,dia gaada janji sama organisasinya. Gue udah tanya sama si Changmin,dia bilang gaada apa apa buat mereka bahas. Dan SinB? Dia bilang ada janji sama adiknya? Bahkan yeji aja masih di kemah. Dia mau nyusul kesana? Semuanya gamasuk akal no"



.

.

.

Pada nyatanya,apa yg eunseo ucapkan itu benar adanya.

Mereka semua berbohong.

Itu semua omong kosong.

Jungwoo hanya duduk dikamarnya, menyibukkan diri dg membaca novel agar tidak kepikiran.

Soojin,gadis itu bahkan baru saja bangun saat eunseo menelfon nya.


Juyeon, laki laki itu sedang bermain game dg sunwoo,sepupunya.

Sedangkan SinB,dia masih dikamarnya. Memandangi bingkai foto mereka berenam tahun lalu.

Mereka semua masih belum siap untuk saling bertemu. Dan cara mereka salah.

Menghindar.

Itu adalah pilihan yg buruk.

Seharusnya mereka menyelesaikannya,bukan malah saling menghindar bahkan menghilang seperti ini.





Tbc

.

.

.





Ga nyangka bgt udah mau puasa. Semangat ya puasanya😇😗

|✓|WE |98L|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang