Pemandangan pertama yg SinB lihat saat membuka matanya adalah,juyeon yg tidur terduduk dibangku samping Bangsalnya. Menatap ke sekeliling,ternyata pukul 2 malam. Pantas saja sepi.
SinB merasakan genggaman tangan seseorang,ternyata itu juyeon. Laki laki itu yg menggenggam tangannya sejak dirinya dipindahkan ke ruang rawat.
Melihat semua ini,membuat dirinya semakin yakin dg siapa sebenarnya yg dia butuhkan.
Bukan karna yg lain tidak ada disana,tapi melihat ketulusan juyeon membuat SinB sadar,jika bukan orang yg dicintainya yg dia butuhkan. Melainkan seseorang yg selalu mengerti dirinya.
SinB merasakan sedikit pergerakan,buru buru dia kembali memejamkan matanya. Masih belum siap beradu tatap dg juyeon.
Dan dugaan SinB benar,juyeon bangun. Laki laki itu kemudian mengelus kepala SinB dg lembut sedangkan tangannya yg lain masih menggenggam tangan SinB.
"Bi,sorry gue gabisa lindungin Lo" itulah kalimat yg SinB dengar sebelum tangannya dilepaskan dan juyeon pergi dari sana. Mendengar pintu tertutup,membuat SinB kembali membuka mata. Ternyata juyeon pergi ke kamar mandi.
.
.
.
Menghindar bukan cara terbaik untuk memperbaiki hubungan mereka semua. Karna itu,mereka semua berkumpul sekarang. Diruang rawat SinB. Gadis itu sudah sadar semalam,tapi dirinya berpura pura baru sadar pagi ini.
Dengan kejadian diculiknya soojin kemarin,juga tertembaknya SinB membuat mereka semua sadar. Saling menghindar membuat mereka semakin jauh dan tidak bisa saling melindungi.
Mereka semua memilih berdamai dg keadaan.
Sekarang mereka semua pasrah dg keadaan. Tentang kelanjutan asmara mereka kedepannya.
"Gue udah minta tolong bokap gue nyelidikin kasus penculikan soojin kemarin,dan ternyata semuanya ulah mama Lo jin" ucap Lino meletakan kertas ke atas meja.
Lino dan Jungwoo berhasil membawa soojin kemarin,kemudian setelahnya Lino menelfon ayahnya untuk mengurus sisanya karna mereka harus kerumah sakit untuk menemui yg lain. Karena tembakan itu,membuat SinB harus operasi ringan dibahunya.
SinB sempat tidak sadarkan diri satu hari kemarin.
Dan pagi ini Lino mendapat kabar dari ayahnya jika semua masalah kemarin adalah ibu dari soojin sendiri.
"Mama gue??"
Lino mengangguk,"mama Lo juga udah ngaku. Dia yg nyuruh orang orang kemaren buat nyulik Lo. Karena dia,pengen Lo balik ke rumah dia"
Ngomong ngomong,ayah soojin sedang ada diluar kota. Mereka semua lupa untuk menghubungi nya dan baru mereka hubungi saat soojin sudah selamat. Dan sekarang sdg dalam perjalanan untuk pulang.
"Adik gue??? Seo? Yeji gimana?" SinB baru ingat jika dirinya memiliki orang yg harus dia lindungi. Eunseo memandang SinB sendu,membuat juyeon kemudian maju memeluk SinB yg hendak turun dari bangsalnya.
"SinB...Lo tenang" bisik juyeon di telinga SinB.
"Gimana gue bisa tenang Yeon? Dirumah gue ada orang gila,dan gue gabisa ninggalin adik gue sama orang gila" SinB menangis. Satu hari lebih dia tidak dirumah,meninggalkan yeji sendiri dirumah dg ayahnya yg stress itu.
Juyeon tetap menahan SinB agar tidak pergi dari sana,membuat yg lainnya menatap sendu.
"Akhhhh" akhirnya SinB melemah. Bahunya sedikit sakit pasca operasi kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
|✓|WE |98L|
Random'kita' enam sekawan dengan cerita hidup kita. ©2021.sinkook_369