CHAPTER 13 ¦¦ Starry Night

45 52 4
                                    

"Semuanya sulit untuk dikatakan ketika kamu gengsi. Gara gara gengsi, memuji cantik ke seseorang saja sulit sekali."
-Irish Mediterania-

"-Irish Mediterania-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[[ Agaf Room's ]]

Kemeja hitam tangan panjang baru saja dikeluarkan dari dalam lemari. Wangi parfum khas laundri tercium jelas di hidung. Masih berbungkus plastik putih dan bertaut gantungan besi diatasnya, Agaf memilih untuk memakai kemeja itu malam ini.

Cowok itu merasa Kemeja hitam sangat cocok dipadukan dengan kaus oblong putih polos. Untuk bawahan Agaf memilih untuk menyelaraskan dengan kaus yang ia pakai yaitu, jeans selutut bewarna krem. Sebagai pelengkap, sneakers coksu yang belum lama ia beli kini dipakainya.

Soal Fashion Agaf tak pernah salah memilih. Maka dari itu, ia sangat mengedepankan penampilan dan bukan berarti harus berbelanja mahal hanya untuk bergaya. Semua yang ia punya harganya tidak ada yang tinggi.
Asal bagus, tidak nora, dan nyaman itu saja cukup.

Masih berbalut sebuah handuk di bagian bawah tubuhnya, Agaf yang kebingungan akhirnya masih terus menebak nebak atas apa yang ia lihat saat Irish tengah mandi. Pasalnya, gara gara bayangan hitam seperti ekor tersebut, berhasil membuat tangannya mendadak tremor.

"Beneran Putri duyung gak si?" Agaf duduk di tempat tidurnya. Rintikan air dari rambutnya membasahi atas kasur. "Mata gua gak mungkin salah liat. Itu ekor duyung!"

Agaf memeluk sebuah guling lalu tengkurap. "Atau si Irish itu aslinya duyung?"

"Irish itu duyung!" Agaf tersenyum namun setelahnya datar lagi. "Kalo dia duyung, kenapa dia punya kaki." Omongan cowok itu lama lama makin ngablu dan menjadi jadi.

"Irish kamuflase jadi orang, padahal dia duyung!" Tebaknya asal.

"Argghhhh..." Setelah itu ia mengacak acak rambutnya kesal. "GUA CUMA SALAH LIAT!"

"MATA GUA SALAH LIAT!"

🔅🔅🔅

[[ Irish Room's ]]

Ruangan Irish sekejap terang sekejap gelap. Karena, tali penghubung on dan off nya sebuah lampu tidur terus ia mainkan tanpa takut bahwa lampu tidur itu akan putus. Padahal lampu tidur kuning Berbentuk ubur ubur tersebut satu satunya penerangan dikamar Irish. Kalau lampu tersebut benar benar putus, ruang tidur gadis itu menjadi gelap.

Sebenarnya hal tersebut tidak ngaruh bagi Irish. Gadis itu telah terbiasa. Lautan dalam yang kini menjadi tempat tinggalnya bahkan lebih gelap daripada ruangan tanpa penerangan. Jadi tidak ada apa apanya jika dibanding dengan bawah laut dalam yang hitam pekat dan mengerikan.

Namun, hingga saat ini, Irish masih tidak ingat mengapa ia tiba tiba berada di antara makhluk yang tidak satu jenis dengan dia. Bayang bayang laut dalam, spesies Siren yang lain, serta merta kehidupannya sebagai makhluk buas tidak bisa diingatnya hingga saat ini. Semua tampak abu abu dan tidak jelas.

THE SIRÉN ( Naiad Story With Humans )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang