CHAPTER 02 ¦¦ Interaksi

117 57 13
                                    

The first time it was adapted to something foreign

The first time it was adapted to something foreign

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hari senin. Hari dimana semua aktifitas pertama kali dimulai. Seperti berangkat kesekolah, berangkat kerja, ataupun berangkat kuliah. Senin paling banyak dimusuhi manusia. Selain itu kehadirannya sangat tidak ingin dinanti nanti semua orang.

Seperti seorang pria yang kini baru saja bangun dari tidurnya. Ketika menyibak dan melihat jam beker di nakas tempat tidur, Kevin langsung saja kaget dan melempar asal benda berukuran kecil itu.

Kevin menguap, rambutnya tampak Acak acakan. "Astaga, kenapa gak ada yang bangunin gua? kesiangan nih!" ia berteriak lalu menguap lagi.

"Suruh siapa tidur kaya kebo?" Agaf menjulurkan lidahnya. "Dari tadi gua udah bangunin. Tapi, respon lo cuma ngulet." Jelasnya.

"Gaf, Semalem gua mimpi berenang bareng Putri duyung loh." Kevin tersenyum manis kemudian ia menggigiti bibir bawah sambil mengecapnya hingga basah dengan lidah "Mukanya cakep banget, kaya Selena Gomez."

"Iler lo tuh usap." Agaf mendecih geli. "Jorok banget jadi manusia. Gimana cewek gak mau kabur kalo lo deketin!" Nasihatnya.

"Yailah Gaf, pagi pagi aja udah ngedumel." Ujar Kevin. "Awali hari dengan senyuman. Pantesan gak dapet dapet jodoh, Jadi cowok aja juteknya minta ampun."

Agaf memainkan Mulutnya tanda jengkel. Kemudian ia lanjut mengikat tali Sneakers-nya. Pagi ini Agaf sudah bangun lebih awal dari biasanya. Lelaki itu sudah rapi mengenakan kaus oblong putih dipadukan dengan White Jeans semata kaki. Rambutnya ia biarkan tidak disisir. Memang terkesan berantakan, akan tetapi malah menambah tampan parasnya.

"Mau langsung sarapan atau mandi dulu?" Tanya Agaf. "Soalnya gua udah beli bubur di bawah. Kalo gak dimakan cepet nanti jadi dingin!"

"Okelah. Berhubung perut gua laper. Gua sarapan dulu." Kevin turun ke lantai bawah untuk segera ke meja makan.

"Tapi tunggu dulu-" Agaf menginterupsi langkah Kevin.

Kevin memutar badannya. "Kenapa lagi, Gaf? Gua udah laper nih mau makan bubur."

"Pakai dulu kaos lo, dari tadi gue jember liat bulu ketek lo yang panjang itu. Udah berapa bulan gak dicukur? " Agaf menutup hidungnya. "Mana Baunya kemana mana, jadi bikin mual!"

Kevin menurut, pria itu mengambil Kaus yang digantung samping tempat tidur, lalu dengan penasaran ia mencium ketiaknya sendiri kemudian mengernyit. "Ehmm, bener bro. Bau banget ketek gua. Padahal setiap hari gua gak lupa pake deodorant." ia terpingkal pingkal

🔅🔅🔅

Demi menghindari telat, Agaf sudah sampai di institutnya meskipun matahari belum sepenuhnya muncul. Mungkin, datang kepagian lebih baik daripada datang kesiangan.

THE SIRÉN ( Naiad Story With Humans )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang