CHAPTER 14 ¦¦ Tiga Bersaudara

63 50 1
                                    

"Simbol itu akan menjadi saksi. Bahwa kita adalah saudara satu darah dari kaum naiad bangsa ksatria yang kuat."
-Mustafa-

Dazen menggandeng Agaf yang baru saja sampai ke pestanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dazen menggandeng Agaf yang baru saja sampai ke pestanya. Ia menggiring kedua tamunya untuk pergi ke dalam dan menikmati fasilitas yang telah disiapkan oleh sang empunya acara.

Rumah Dazen sangat besar. Minimalis juga mewah. Saat memasuki pintu utama untuk masuk ke dalam, kita telah disambut oleh satu kolam renang besar dengan banyak gazebo yang tersusun rapi. Interiornya berkelas, sekilas terlihat seperti rumah bergaya eropa modern.

"Kirain lo gak bakal dateng ke acara gua. Eh ternyata sampe juga, bro!" Ucap Frans menyerahkan segelas White wine kehadapan Agaf.

"Ngegandeng cewe lagi." Dazen mengerlingkan matanya kehadapan Irish. "Btw siapa cewek yang lo bawa ini?"

Agaf meneguk white wine. "Dia Irish."

"Irish?" Frans tertawa. "Pacar lo?"

"Bukan. dia sepupu gua." Balas Agaf.

Irish mengernyit bingung. "Emang aku sepupu kamu?" ia pun bertanya.

Agaf melotot. "Ikutin aja apa yang gua bilang." Bisik Cowok itu.

"Gak mau." Kata Irish. "Mana bukti silsilah kalau kita sepupuan?"

Agaf mencengkram lengan Irish. "Bilang sepupu atau lo pulang jalan?"

"Bilang aja deh." Irish terkekeh takut. Gadis itu bisa diajak kompromi.

"Yaudah!" Agaf melepaskan cengkramannya.

Irish mengulurkan tangannya untuk berkenalan. "Aku Irish, sepupu Agaf!"

"Kenalin!" Dazen membalas uluran tangan Irish. "Gua Dazen." Kemudian ia menunjuk Frans. "Ini, Frans. Temen Kampus Dazen sama Agaf."

"Frans." Ucap Frans ramah.

"Lembut banget ya tangan Irish." Frans belum melepas tangan Irish.  Ia bahkan mengelus permukaan tangan gadis itu. Sementara yang dielus tak mengerti hanya bengong karena tak mengerti perlakuan dari Frans.

"Udah, lepasin." Agaf memukul tangan Frans. "Modus banget lo!"

Dazen meringis. Tangannya memerah.

"Kalian berdua sepupuan? Tapi kok setiap gua ke tempat Agaf gak pernah ngeliat lo!" Ujar Dazen. "Emang lo punya sepupu?"

"Irish sepupu gua. Dia dari bandung." Agaf berbohong.

"Oh," Ucap Dazen dan Frans bersamaan.

"Beberapa hari ini dia tinggal di rumah gua. Mau cari kerja." Jelas Agaf.

"Produk bandung emang gak pernah mengecewakan ya. Ceweknya manis manis dan cantik cantik, macam Irish. " Frans mencolek tangan Irish.

"Terimakasih." Irish tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE SIRÉN ( Naiad Story With Humans )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang