CHAPTER 04 ¦¦ Berprasangka Buruk

92 56 15
                                    

In the blink of an eye you made me fly high

Pagi hari ini Agaf sudah rapi dan tengah bersiap untuk pergi meneliti bersama teman teman sekampusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari ini Agaf sudah rapi dan tengah bersiap untuk pergi meneliti bersama teman teman sekampusnya. Cowok itu tengah menunggu Dazen dan Frans menjemput, karena kemarin dialah yang menjanjikan untuk pergi dan berangkat bersama. Tapi sudah mau pukul setengah enam pagi, batang hidung mereka belum kelihatan juga.

Untuk menghilangkan rasa bosan saat menunggu, Agaf mengeluarkan laptop dari dalam tasnya kemudian dengan lihai jari jemarinya mengetik Keyboard lalu membuka dokumen berisikan sebuah Video yang belum lama dikirimkan seseorang. Agaf Mengernyit ia mengklik Icon segitiga, maka dengan otomatisnya video itu terputar.

Video itu menampilkan Sebuah Rekaman CCTV yang menyoroti lautan. Jika dilihat dari tempat perekamannya itu Agaf tahu betul, bahwa Cafè disamping tempat tinggalnya lah jawabnya. Namun, ia tidak paham sama sekali maksud dari rekaman aneh itu. Meskipun hanya berdurasi tiga menit dua puluh satu detik, tetapi isi di dalamnya hanya menyoroti sebuah Ombak kecil tenang dilautan. Tidak ada tanda apa apa.

"Ada apaan sih?" Agaf berucap sendiri, cowok itu masih memperhatikan rekaman di layar laptopnya secara seksama.

"Astaga." kemudian setelah Video itu hampir selesai ia terkejut. "Hewan apaan tuh?" ia mengulang kembali durasi video dari dua menit lima puluh sembilan detik.

Rekaman CCTV hanya menampilkan sebuah Video pantauan berwarna monokrom. Tidak bewarna, apalagi bersuara. Kalau saja jika CCTV sudah dipenuhi banyak fitur, pasti semua pemakainya bisa dengan mudah memantau banyak hal dan dapat memberikan informasi. Seperti sekarang, Agaf jadi bingung dan tidak bisa menyimpulkan apa yang ia lihat.

Ketika Agaf sedang serius mengambil kesimpulan dari Rekaman itu, tiba tiba suara Klakson mobil terdengar dari luar rumah. Cowok itu bisa menebak bahwa dua temannya sudah datang untuk mengajaknya pergi. Mereka berdua masuk ke dalam Kost.
Dazen menyerahkan Paperbag berisikan kopi untuk Agaf di meja, lalu keduanya duduk disamping cowok itu.

"Nonton apa, Gaf? Serius amat." Dazen menjulurkan kepalanya seperti ingin tahu apa yang temannya lakukan. "Sampe kita berdua dateng dicuekin." Keluhnya.

Mereka salah paham, Agaf memang tidak menyambut kehadiran mereka. Tapi bukan berarti ia tidak menyadarinya.

"Coba lihat Video ini!" Agaf mengalihkan laptopnya kepangkuan Dazen. "Lihat sampe abis." Katanya.

Frans yang merasa penasaran akan sesuatu kini ikutan nimbrung menonton bersama Dazen. Cowok itu mengernyit heran. "Dapet darimana video ini?" Tanyanya. "Isinya ombak laut doang kah, gak ada yang lain?!"

Agaf mendecak, Frans banyak tanya. "Selesain dulu tuh Video. Gua belum buka sesi tanya jawab." Ketusnya. "Belum apa apa udah ngomul."

Ketika hampir menuju durasi akhir, dua manusia itu melongo. Ekpresi mereka secepat kilat berubah drastis karena melihat sesosok makhluk aneh yang muncul ke permukaan air. Keterkejutan mereka sama persis seperti Agaf tadi. Penasaran, Dazen kembali mengulang menit akhir sambil memperhatikan jelas sosok itu. Kualitas rekaman tidak HD, Hal ini sangat menyulitkan mereka.

THE SIRÉN ( Naiad Story With Humans )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang