Thomas & Aidan

218 33 15
                                    

"apa yang lo lakuin hah!" Tanya Thomas sambil mencengkeram kerah Aidan

Aidan tertawa melihat ekspresi Thomas yang sangat marah kepadanya

"Jawab! Apa yang baru aja lo lakuin!"

Aidan menghentikan tawanya sambil mengkerutkan keningnya "cuma lagi seneng seneng aja" Aidan kembali tersenyum lebar

"Ga waras lo! Hah! Dia ade lo!!"

Senyum di wajah Aidan berubah menjadi wajah datar "ade? Lo masih anggap dia ade ternyata?"

"Apa maksud lo?"

Aidan melepaskan cengkraman Thomas "selama ini lo suka kan sama beeanka?"

"Ngomong apa si lo?"

"Jangan kira gua ga tau, bukannya lu yang selalu aja kasih pelajaran ke semua cowo yang mau deketin beeanka?"

"Yah! Lo bener, gua suka sama beeanka. Tapi gua ga akan ngelakuin hal bejat kaya lo"

"Gua ga bejad Thomas. Tapi mungkin lo yang terlalu pengecut" Aidan menaikkan sebelah alisnya "yang lu lakuin selama ini cuma diem. Mau sampe kapan hah? Sampe mom suruh beeanka nikahin lo? Atau nikahin kita semua? Itu ga mung-"

Thomas memukul Aidan di bagian wajahnya membuat darah segar keluar dari sudut bibirnya akan tetapi Aidan tidak tinggal diam dia membalasnya

Mereka berkelahi, Pukulan demi pukul telah di lemparkan oleh keduanya yang membuat beberapa luka di sekujur tubuh keduanya

-

Beeanka datang karena mendengar beberapa benda pecah, salah satunya adalah guci kesayangan Thomas yang berukuran 1,4meter, tentu saja bunyinya sampai ke lantai bawah

Beeanka menutup mulutnya karena terkejut, dia melihat pecahan kaca dimana-mana bahkan beberapa pecahan kaca tersebut menancap di tubuh Aidan

"BERENTI!!" jerit beeanka sambil menangis namun Aidan dan Thomas belum juga berhenti

Beeanka berlari mendekati mereka, ia tidak perduli jika kakinya harus terluka karena berlari di atas pecahan kaca

Beeanka memegang lengan Thomas yang hendak memukul Aidan dengan kursi "please stop thomy" rintihannya memohon

Perlahan Thomas menurunkan kursi besi tersebut, beeanka mendorong kursi itu ke sembarang tempat untuk menjauhannya dari Thomas, lalu beeanka menghampiri Aidan untuk membantunya berdiri

Beeanka membawa satu persatu kakaknya keruang tv untuk mengobati luka mereka lalu duduk di antara keduanya

Beeanka mengobati Aidan sambil menangis dan tangisnya selalu bertambah kencang setiap kali harus mencabut pecahan kaca yang tertancap di lengan Aidan

"Udah bee ga perlu nangis, kan aku yang luka, kenapa malah kamu yang nangis" Aidan menghapus air mata beeanka

"Kenapa kalian selalu bikin aku panik huuhuuu~" beeanka terisak dalam tangisnya

"Tapi harusnya kamu juga mikirin diri sendiri, liat tuh, kaki kamu juga luka" Thomas kesal karena adiknya tidak pernah memikirkan dirinya sendiri

"I'm fine" beeanka mengusap rambut Aidan "di mana lagi lukanya?"

"Hmm aku rasa si masih ada beberapa di belakang" Aidan membuka bajunya dan di detik itu juga beeanka kembali menangis dengan air mata lebih deras dari sebelumnya "LUKANYA BANYAK BANGET AAAAAAAAAA" beanka menangis sejadi jadinya

"Sssyyyuuuttt,,,,, jangan nangis lagi bee, aku baik-baik aja, sumpah bee" Aidan panik karena beeanka terus saja menangis. Akhirnya dengan usaha yang lumayan cukup sulit kini Aidan dan Thomas berhasil membuat adiknya berhenti menangis

My Brother Love Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang