Aku berusaha untuk yakin. Meski tak mudah, meski gundah, meski resah.
-Kiara.
💔💔
"Kiara,"
"Hi, kak. Apa kabar?"
Kevin tak menjawab. Ia menatap Kiara dalam seolah mengisyaratkan kerinduannya. Namun, Kiara nampak hati-hati. Ia tak mau siapapun yang melihatnya salah paham. Sekarang, Kiara adalah kekasih Gilang. Ia harus menjaga perasaan Gilang.
"Kamu pacaran sama Gilang?"
Kiara mengangguk, "Ya kak," jawabnya.
"Dia beneran cinta sama kamu?" Tanyanya.
Kiara terdiam. Ia memang masih sedikit meragu. Tapi, tadi Gilang mengatakan bahwa ia kekasihnya dihadapan semua orang.
"Kembali sama aku Kia. Aku sayang kamu,"
"Kak, ingat apa yang mamah kakak bilang. Kita sudah tak sepadan. Kita jauh. Keluarga kakak adalah berlian, sedangkan keluargaku apa? Dulu saja, derajat kita beda. Sekarang, kita semakin jauh," jelas Kiara menggebu.
Entah mengapa, ia bisa mengungkapkan apa yang menjadi bebannya selama ini yang ia pendam.
"Jadi, mamah aku yang minta kamu jauhin aku?"
Kiara gelagapan, "Enggak gitu. Ini keputusan Kiara. Sekarang, Kiara udah bahagia sama kak Gilang. Please Kakak jangan ganggu Kia lagi,"
"Kia, aku tanya sekali lagi. Kamu beneran bahagia sama dia?"
"Ya. Tentu. Dia pacar Kiara sekarang,"
Mencoba untuk tenang. Kevin tersenyum getir. Ia tahu Gilang menyukai Kania sejak lama. Mana bisa secepat itu jatuh cinta pada Kiara?
"Satu hal yang harus kamu ingat. Kamu boleh datang dan kembali sama aku kapan pun saat dia nyakitin kamu,"
Kiara terdiam. Suara lirih itu membuat sesak dadanya. Ia menyayangi Kevin. Dahulu, lelaki itu adalah sandarannya.
"Kiara, yuk pulang," ajak Gilang tanpa menoleh pada Kevin.
Kiara sedikit terkejut. Sejak kapan Gilang ada disana? Ia mengangguk lalu tersenyum kepada Gilang. Senyuman yang membuat hati Kevin teriris. Sadis.
"Kemana aja lo Lang, pacar lo kepanasan nungguin disini," sindir Kevin.
"Habis nganterin Kania. Kasian, punya tunangan tapi malah ngurusin cewek orang," balasnya.
Kiara terkejut dengan penuturan Gilang. Jadi, Kania sudah bertunangan? Dengan Kevin?.
"Sahabat lebih penting. Baru paham gue bro," Kevin masih tak mau kalah.
Gilang tak menyerah, "Kania dan Kiara prioritas gue. Kenapa gak suka?"
"Prioritas kok dua? Satu dong, rakus banget,"
Kiara bingung. Yang menjadi pembahasan kedua lelaki ini apa? Ia takut salah mengambil tindakan. Namun, Kiara rasa ada nada persaingan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Love
Teen FictionKiara selalu berusaha tabah menghadapi apapun ujian yang hadir dalam hidupnya. sejak perekonomian keluarganya tak stabil, ia lebih sering menjadi sasaran emosi sang bunda. Hancur, rapuh dan retak adalah gambaran isi hatinya. Namun, ia bisa menemukan...