Hallloo! Aku ganti username nih yang awalnya nncxla_ jadi bunnybreeze_ 🐰
Call me bun bun🐰💜
Happy Reading!!!
Suasana hiruk piruk perkotaan New York kali ini sangat padat. Banyak sekali orang berlalu-lalang di jalanan. New York merupakan salah satu kota tersibuk. Bangunan-bangunan pencakar langit yang seolah berlomba-lomba siapa paling tinggi tersusun rapi di kanan kiri. Di antara bangunan itu, terdapat sebuah tempat dengan tulisan cafe santai yang di desain aesthetic sedemikian rupa. Tampaklah Riley yang duduk di salah satu sofa cafe berpendingin ruangan itu sambil menyeruput creame coffee ice pesanannya. Di seberangnya duduk, terdapat seorang pria dengan kaos hitam dilapisi jaket hitam hulit tersenyum padanya.
Pria itu adalah Jackson.
"Tumben sekali kau mengajakku bersantai hari ini? Apa ada hal yang ingin kau bicarakan, hum?" ucap Riley menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum menggoda. Jackson tampak terkekeh.
"Yah aku hanya bosan hari ini. Makanya aku mengajakmu kemari untuk menemaniku," sahut Jack mengedikkan bahunya.
"Bosan? Apa kau tidak ada kegiatan? Bukannya kau seorang mafia?" ucap Riley dengan berbisik di akhir kalimatnya. "Mafia 'kan punya cara lain untuk menghibur dirinya. Yah, membunuh mungkin," sambung Riley berbisik dengan memajukan wajahnya ke arah Jack. Pria itu terkekeh kembali.
"Kau pikir yang dilakukan mafia hanya membunuh? Aku juga manusia. Semua manusia membutuhkan waktu bersantai dari kegiatan yang selalu dilakukannya," jawab Jack sambil memakan kentang gorengnya. Riley menatap Jack dengan tatapan curiga juga dengan senyumannya.
"Kau bilang kau manusia? Bagi korban-korbanmu kau adalah monster keji, Mr. Bennedict," kata Riley menirukan suara monster. Jackson hanya tertawa kecil melihat itu.
"Oh ya, bagaimana jika setelah kini kita pergi jalan-jalan? Tenang saja aku akan mentraktirmu," tawar Jack mengedipkan sebelah matanya. Riley tampak berpikir sebentar. Detik berikutnya ia menganggukkan kepalanya pelan.
"Boleh saja. Tapi kau harus membelikanku apa saja yang kuinginkan, setuju?" Jackson tertawa kecil kembali.
"Itu hal kecil. Aku akan menurutinya!"
/
Pagi ini Aluna baru saja bertemu suaminya dari tadi malam. Karena kemarin malam ia tidur di kamar Lucas menemani bocah itu. Aluna menggigit pipi dalamnya saat melihat wajah kesal Allard di depannya. Saat ini mereka tengah berada di kamar.
"Em, Allard. Maaf tadi malam aku tidur di kamar Lucas. Tadi malam, Lucas bermimpi buruk. Ia sangat ketakutan, makanya aku menemaninya tidur," ucap Aluna dijawab Allard dengan gumaman. "Lucas sampai menjerit ketakutan dan menangis tersedu-sedu," sambung Aluna.
"Memangnya ia bermimpi apa?" tanya Allard bersidekap dada.
"Katanya, di mimpinya ada seorang pria yang ingin membunuhnya. Pria itu juga ingin membawaku pergi, kata Lucas." Allard langsung menurunkan sidekap dadanya. Ia mengernyitkan kening dan berbalik menghadap ke istrinya.
"Seorang pria?" Aluna menganggukkan kepala yakin.
"Iya. Lucas bilang ia tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas saat di mimpi itu," sahut Aluna. "Emm, kau tadi malam pulang jam berapa? Kau baik-baik saja bukan?" sambung Aluna menyentuh lengan suaminya pelan. Allard mengangggukkan kepalanya pelan sembari berdehem.
"Aku baik-baik saja. Memangnya kenapa?"
"Entahlah, perasaanku tadi malam tidak enak. Jariku sampai terkena duri tanaman mawar hitammu di halaman belakang." Allard yang mendengar sontak melebarkan kedua matanya. Ia langsung menggapai kedua tangan istrinya dan meneliti semua jari-jemari lentik Aluna.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mafia Husband [COMPLETE]
Storie d'amoreA Romance Action Story ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ Munculnya sebuah insiden masa lalu mengubah segalanya. Menceritakan tentang kisah romansa penuh lika liku keluarga mafia, Allardo Dominic dengan Aluna Smith yang statusnya telah menjadi se...