Part 35 : Peace

3.8K 229 3
                                    

"Mommy, Lucas ngantuk," ucap Lucas sembari menguap dan mengucek matanya. Di luar ruang ICU itu, Aluna mengusap wajah putranya pelan.

"Nanti kita tidur ya? Tapi, jangan sekarang. Lucas harus ketemu sama grandma dulu. Lucas mau 'kan?"

"Grandma? Lucas punya grandma, mom?" Bocah itu menaikkan sebelah alisnya.

"Tentu saja! Grandma Lucas ada di dalam. Ayo kita masuk!" ajak Aluna antusias. Kini ia beralih menatap Riley dan Jackson bergantian.

"Kalian juga mau ikut masuk? Ayo kita bertemu ibuku!" ajak Aluna juga.

"Nanti kami akan menyusulmu Aluna. Aku dan Riley ingin pergi sebentar, ada sesuatu yang kami cari," jawab Jackson mewakili.

"Iya Aluna. Kamu duluan saja masuk bersama Lucas. Kami akan segera kembali," sahut Riley diangguki Aluna.

"Aunty sama uncle mau kemana?" tanya Lucas sembari menguap.

"Kami ingin pergi sebentar, boy. Tidak lama kok. Kami akan segera kembali," jawab Riley.

"Baiklah. Hati-hati ya! Kalau begitu, aku dan Lucas masuk duluan." Aluna membawa Lucas masuk ke dalam ruang ICU itu kembali. Lucas tampak melambaikan tangannya pada Riley dan Jackson.

Sepeninggalan Lucas dan Aluna, Jackson menarik pinggang ramping Riley agar mendekat ke arahnya. Wanita itu tampak terkejut. "Ayo kita pergi sebelum tempatnya tutup!" ajaknya sembari mengecup singkat bibir Riley cepat.

"Bibirku sudah tidak perawan!" desis Riley memukul pelan dada bidang Jackson. Pria itu tertawa kecil.

Di dalam ruang ICU, Allard tampak mengambil posisi di sebelah Grayson. Ia menyodorkan tangannya pada sahabat lamanya itu.

"What?" kata Grayson menaikkan sebelah alisnya menatap sinis Allardo.

"Kita berdamai sekarang?" sahut Allard dibalas hembusan napas bosan Grayson. Grayson beralih menatap sang ibu yang mengisyaratkannya untuk menerima jabatan tangan Allard. Arqiella mengulas senyum tipis menatap putranya. Mau tidak mau, demi sang ibu Grayson menerima jabatan tangan Allard.

"Senang berdamai denganmu, kakak ipar." Allard berucap dengan senyum lebarnya. Hal itu membuat Grayson bergedik ngeri.

"Dulu kau tidak pernah tersenyum lebar begini. Itu membuatku ngeri." Allard terkekeh pelan.

"Aku mencintaimu juga," jawab Allard asal membuat Grayson tambah merasa ngeri dibuatnya. Buru-buru ia melepaskan jabatan tangannya.

Tidak lama kemudian, Aluna dengan Lucas datang. Hal itu membuat semua mata tertuju pada mereka. Khususnya Grayson yang menatap Lucas lekat-lekat dengan wajah datarnya.

"Oh My God! Apa ini cucu grandma? Tampan sekali!" ucap Arqiella dengan nada lirihnya, tetapi kedua matanya berbinar menatap Lucas. Bocah yang berada dalam dekapan Aluna itu menatapnya bingung.

"Sweetheart, this is your grandma. Sapa nenekmu, honey," ucap Aluna sembari mengecup pipi putranya. Ia menurunkan Lucas dari gendongannya. Bocah itu tampak menghampiri Arqiella dengan kedua mata yang masih mengantuk.

"Apa kau benar-benar nenekku?" tanya Lucas dengan tatapan polosnya. Arqiella terkekeh pelan. Ia mengusap puncak kepala Lucas dengan lembut.

"Of course sweetheart. I'm your grandma. What's your name, handsome?" Lucas tampak mengulas senyum lebarnya.

"I'm Lucas!" ujarnya. "Dulu Lucas selalu berharap punya mommy dan Tuhan mengabulkannya. Lucas juga berharap punya grandma seperti teman-teman, sekarang Tuhan juga mengabulkannya. Lucas senang ketemu grandma!" serunya sembari memeluk Arqiella erat.

My Mafia Husband [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang