chapter 8

34 7 0
                                    

Segrombolan gadis yang terlihat jauh diarah barat itu mulai berlarian sambil meneriaki nama Renjun ke arah laki laki tesebut. ralat, kearah kami. Seperti biasa aku masi belum konek dengan hal spontan seperti ini, sangat dejavu rasanya. Atau jangan jangan laki laki di depan ku ini benar renjun.

"Tolong aku" ucapnya dengan mata sendu itu

Aku segera menarik pergelangan tangan laki laki itu dan menyeretnya untuk memasuki kamar mandi di dekat halte tersebut. Hanya saja aku masuk ke kamar mandi khusus laki laki, tetapi karena tidak ada siapa siapa jadi aku sedikit tidak memperdulikan masalah itu.

Segera aku menutup pintu kamar mandi rapat rapat dan laki laki berpakaian serba hitam itu yang terlihat panik hanya mengikuti ku dibelakang.

"Terima kasih banyak, aku tidak tahu ha-

"Stttt, jangan keras keras nanti kedengeran"
Ucapku memotong pembicaraannya

Laki laki itu hanya mengaguk mendengar perintahku, aku melihatnya sangat ketakutan dan matanya begitu sendu. Aku sedikit mengintip melihat jalanan diluar sana, ternyata yang mengejar laki laki ini adalah teman teman ku si karina, giselle, winter, ning ning, dita, jinny dan denise

Setelah melihat siapa yang mengejar laki laki ini aku sedikit lega karena aku mengenalnya.

"Tunggu bentar ya, mereka semua teman ku. Aku akan menangani itu semua" kata ku dengan tidak mengeluarkan suara sedikit pun 

Sepertinya laki laki ini langsung memahami perkataanku dan segera mengaguk.

Aku pun keluar dari kamar mandi tersebut dan menghampiri segrombolan teman teman ku itu.

"Kalian" ucapku

"Eh rena?" Ucap karina

"Kalian ngapain disini? Kenapa belum pulang?" Tanya ku

"Ren, tau gak sih tadi kita ngeliat renjun bias lo" ucap ning ning

"Gua juga liat tadi" ucapku

"Serius? Terus dimana dia?" Tanya dita

"Udah pulang tadi aku liat sama supirnya" ucapku santai

Sepertinya kalian harus memberiku tepuk tangan, demi apa aku memang pintar sekali berakting. Buktinya saja mereka mempercayaiku.

"What?" Teriak denise

"Tumben gak histeris lu, biasanya juga lu yang paling histeris sejagat dunia kalau masalah renjun" cibir giselle

Aku hanya menanggapinya dengan senyuman yang kecut.

"Mungkin renjun capek ga si? Makanya dia melarikan diri dari kita" kata winter

"Bisa jadi, lagian kita keterlaluan ga si ngejar ngejar dia kayak gitu?" Tanya jinny

Aku hanya menanggapi mereka dengan senyum biasa tanpa memperlihatkan sisi fangirl ku. fakta bahwa aku tidak terkejut itu bohong, Benar benar bohong.

Memang aku terlihat santai seperti dipantai, tapi dalam hati beda lagi. Percaya tidak percaya didalam hati aku sudah terjungkal terjatuh tertampar ter apa lah itu..

"Yaudah lah kalau gitu gua duluan ya, gua ada les jam segini" kata karina

"Eh gua juga deng, mau tidur capek panas banget" lanjut ning ning

Perlahan lahan mereka mulai meninggalkan ku sendirian

"Lu ga pulang?" Tanya winter

"Ini mau sih"

"Naik apa?"

"Bus"

"gak sama kak doyoung?" Tanya winter

Love Backstage | Hwang Renjun • Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang