chapter 11

23 7 2
                                    

"oh ya dek" ucap kak Doyoung sambil membuka pintu kamar ku dengan keras

"Oit"

"Besok kakak ga bisa jemput kamu pulang sekolah ya, kamu pulang sendiri" kata kak doyoung

"Heem" ucapku sambil menganggukan kepalaku

Blak

Kak doyoung menutup pintu kamar ku dengan keras, dasar kebiasaan

Ting

Suara ponselku berbunyi lagi, sepertinya ada notifikasi. Oh iyaa aku melupakannya, renjun.

Unknow

Udah tidur ren?
20.45

Eh blm nih hehe
20.46

Save aku ya ren
20.46

Iy kak renjun
20.46

Besok sekolah?
20.47

Sklh kok
20.48

Bsk plg sekolah aku jemput mau gak? Kita makan siang bareng, aku traktir gimana? Aku ingin berterima kasih kepadamu
20.49

Ahh, gausah sampe segitunya kak
20.49

Gpp, mau kan?
20.49

Iya kak
20.50

Sip,aku tunggu di halte kemarin kita ketemu ya..
20.50

Selamat malam
Read

---------

"Oh noo, gimana iniiii? Aku diajak ngedate" ucapku bermonolog.

Sejujurnya aku bingung harus bagaimana, oh noo. Apa aku harus cerita dengan teman teman? Tidak tidak, nanti bisa ketahuan dong. Bagaimana kalau kak doyoung? Gak gak, kak doyoung anaknya emosian. Bisa jadi renjun bakal di gebugin kalau pulang sekolah nanti aku ajak jalan jalan.

Oke, ini sebenarnya waktu yang tepat bukan? Lagi pula kak doyoung tidak bisa menjemputku pulang sekolah besok. Lagi pula ini hanya makan siang biasa kan? Tidak terlalu lama.

Oke, ini bukan masalah yang besar. Tidak apa apa, besok akan berjalan lancar.

Segera aku beranjak kekasur dan menutup kedua mataku yang perlahan lahan mulai menasuki alam mimpi tersebut.

***

Pagi hari ini aku sedang berjalan menuju kelasku yang ada diatas gedung. Aku berjalan seperti biasanya saja namun tiba tiba

Ting

Segera aku membuka layar ponselku dan melihat siapa yang mengirimiku pesan pagi pagi seperti ini.

Kak Renjun

Pagi rena
06.59

Jari jari ku mulai mengetikan diatas keyboard tersebut hendak membalas pesan dari kak renjun si idol tersebut. Aku biasa memanggilnya kak renjun sekarang, karena umurnya yang lebih tua dari ku sekitar 3 tahunan seperti itu.

Tiba tiba

Bruk

"Eh sori sori" ucap laki laki tinggi semapai itu kepadaku yang sambil membawa banyak buku di hadapanya kini aku tabrak dan sekarang buku itu berserakan dimana mana

Love Backstage | Hwang Renjun • Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang