Lisa pulang ke apartemennya bersama dengan Irene, masih dengan wajah yang sama
Wajah kesal yang hampir tak dia rasakan, seharian ini dia hanya diam
Bahkan teman-temannya juga kaget melihat Lisa
Pintu apartemennya terbuka, dia bahkan mengabaikan jika semua lampu disana telah menyala
Irene melihat sekeliling apartemennya, terasa aneh jika Lisa pergi tapi semua lampu menyala
Lisa masuk ke kamarnya, berniat meletakkan tas dan mandi
"Astaga! Tuhan!"
Irene yang mendengar teriakan Lisa langsung menyusulnya ke kamar
Disana, diatas tempat tidur King size
Seorang gadis berbaring nyaman, bukan.
Bukan karena dia berbaring nyaman, hanya saja
Dia memakai Kemeja putih polos yang kebesaran, dan tanpa memakai celana lagi
"Hay, sepupu"
Gadis itu mengedipkan sebelah matanya pada Lisa dan melambai pada Irene
Tanpa merasa berdosa , dia bangkit lalu berjalan kearah Lisa
Gadis itu memeluknya erat
Irene hanya diam melihat adegan itu, sementara Lisa tampak kesal
"Kau ini, setidaknya pakai celana unnie"
Lisa berkata kesal, berjalan kearah lemari pakaian dan melemparkan sebuah celana sangat pendek berwarna hitam
Gadis itu memakai celana di depan mereka tanpa malu
Lisa bertambah kesal lalu menepuk kepala gadis itu
"Yaak Lisa-ya , ini sakit"
Lisa mendelik pada gadis itu
"Lee ji eun, kau harusnya ke ruang ganti"
Lisa mendengus kesal, sementara gadis itu terkekeh geli
Menatap Irene dengan keingintahuan yang tampak jelas
Lisa menepuk dahinya pelan
"Astaga aku sampai lupa, Irene ini IU dia sepupuku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life (you call my name , and i'll be there)
RandomBagaimana jika Jennie mencintai Lisa? takdir selalu berkuasa menentang sesuatu atau bahkan sebaliknya mendukung dengan cara tak terduga, kalian tidak akan kehilangan apa yang telah jadi milik kalian tak terkecuali cinta.