#22

2.1K 126 17
                                    

Lisa menatap jendela kamar nya dengan tatapan kosong

Hujan turun sangat deras padahal baru saja langit begitu cerah

Entah darimana awan hitam bergulung-gulung dan air hujan seperti di tumpahkan begitu saja

Kilat membelah langit yang menghitam

Duarrr!

"Aaaaaarrgh!!!"

Lisa menutup tirai dan berlari ke arah kamar Jennie

Teriakan Jennie benar-benar terdengar putus asa dan pilu

Tanpa basa-basi Lisa mendobrak kamar Jennie yang terkunci dari dalam

Matanya nanar melihat Jennie terduduk disudut kamar dengan kedua tangan menutupi telinga

Lisa berlari ke arah Jennie dan berjongkok di depannya

"Unnie?"

Jennie menarik ujung kaos Lisa dan meremasnya kuat

Perlahan Jennie mulai terisak

"Li-lili aku takut"

Astaga bagaimana bisa Lisa lupa, Jennie sangat takut pada petir

Lisa mengusap kepala Jennie pelan lalu menuntunnya berdiri

Jennie mengikuti arahan Lisa dan berjalan tertatih

Lisa mendudukkan Jennie di atas tempat tidur dan menyalakan kedap suara di kamar Jennie

Lisa mendengar Jennie mulai susah bernafas karena terus terisak

"Hei ... Aku ada disini, tenanglah Unnie"

Jennie mengangguk, lalu menatap Lisa

Lisa terkesiap saat matanya bertemu dengan mata Jennie

Tatapan Jennie sangat rapuh dan polos, sama seperti pertama kali mereka bertemu

Dan tatapan yang menjadi alasan Lisa bersumpah akan menjaga dan melindungi Jennie

Tatapan yang membuat Lisa ingin selalu ada saat Jennie membutuhkannya

Dan tatapan yang pernah membuatnya tersesat dalam pusaran perasaan yang tidak bisa dijelaskan

"Li..."

Jennie meremas ujung kaos Lisa yang masih dia genggam dengan sangat erat

"Nee? Gwenchana?"

Jennie menggeleng lemah, wajahnya tertunduk dalam

Lisa tersenyum tipis lalu membawa kepala Jennie bersandar di dadanya

Jennie memejamkan matanya erat, merasakan kenyamanan yang dia dapat dari pelukan adiknya











Lisa POV



Ya tuhan,

Second Life (you call my name , and i'll be there)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang