#23

2K 131 4
                                    

Lisa menatap nanar pesawat jet yang telah mengudara , Lisa tak mampu berpikir apapun saat ini

Jisoo mendekat pada Lisa lalu menariknya kedalam pelukannya

"Everythings gonna be okay ,Lisa-ya"

Lisa mengangguk dalam pelukan Jisoo

Pikiran Lisa melayang pada sosok Irene hatinya perih melihat lambaian tangan terakhir mereka


*



Jennie mengetuk pelan pintu kamar Lisa, tapi tak ada jawaban apapun

Jadi Jennie langsung saja masuk kedalam kamar

Jennie melihat Lisa berdiri di balkon kamarnya menghadap kolam renang luas di bawah sana

Tatapan Lisa lurus pada kolam renang itu hingga tidak menyadari kehadiran Jennie di sebelahnya

"Lili?"

Lisa tersentak dan menoleh pada Jennie

"Ahhh ... Unnie"

Jennie tersenyum menenangkan pada Lisa , sedetik kemudian Lisa menubruk tubuh Jennie dan memeluknya erat

"Mianhae , aku sudah tidak bisa berpura-pura menganggap mu Unnie ku lagi Nini"

Jennie melerai pelukan Lisa dan menatap kedalam mata hazel Lisa

"W-wae?"

Lisa mengangguk dalam

"Nee, kamu bertanya padaku tentang perasaanku bukan?

Ya ... Selama ini aku berpura-pura menganggap mu Unnie , mencoba menepis semua perasaan aneh yang ada disini"

Lisa menunjuk pada hatinya sendiri

"Aku bahkan mencoba menjalin hubungan dengan gadis istimewa lain, termasuk Irene.

Mencoba membuka hatiku pada Irene, dan hari ini Irene menyadarkan ku bahwa aku ...

Menganggap mu lebih dari saudariku "

Air mata Lisa berjatuhan semakin deras begitu juga Jennie

Jennie tau Lisa adalah orang yang paling tersiksa dalam hal ini

Mengingkari kehendak hatinya , dan mencoba membuka hati pada orang yang sudah sangat mencintainya

Jika posisi itu di balik Jennie yakin tidak akan bisa sebaik Lisa dalam mengatasi hal ini

Bukan hanya dirinya, Lisa juga sangat ingin menjadi orang lain yang tak punya hubungan darah satu sama lain

*









"Astaga tuhan apa kau sudah Gila? Jika Lisa tau maka tamat lah Riwayatmu"

Pria itu menatap Nam Gil putus asa

"Waktu itu Lili sangat membenci pernikahan Hyung dan juga Nuna , dia bahkan mengancam akan menghilang di Thailand

Second Life (you call my name , and i'll be there)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang