10

1.5K 197 2
                                    

Lampu remang-remang, musik berdentum kencang, orang-orang yang bercumbu di setiap ujung ruangan, bau asap rokok dan alkohol bercampur adalah suasana yang paling tepat untuk menjabarkan tempat ini.

Betul, club.

Seorang perempuan berpakaian sexy tengah duduk di bangku bar bertopang kaki sambil menghisap batang nikotin di sela-sela jarinya. Ia terlihat begitu menikmati suasana yang diciptakan, sama sekali tidak terganggu oleh musik yang masuk ke dalam gendang telinga.

"Hei, bagaimana dengan dia?" tanya teman dari perempuan tersebut. Ia menyodorkan ponsel ke hadapan temannya itu.

"Hm, lumayan juga. Apa ia kaya?" temannya tertawa.

"Tentu saja! Ayahnya memiliki perusahaan bidang teknologi, ia merupakan pewaris tunggal."

"Jelaskan tentangnya."

"Namanya Lee Jeno, berumur tujuh belas tahun, bersekolah di SHS bergengsi di Seoul. Ia tinggal di sebuah rumah besar seperti sebuah kost, sedangkan kedua orang tuanya tinggal di Paris dan terkadang berpindah negara. Sifatnya dingin, cuek, dan malas berinteraksi dengan orang lain. Tetapi akhir-akhir ini ia dikabarkan dekat dengan seorang lelaki manis bernama Na Jaemin." Jelasnya panjang lebar.

Sebuah senyum miring tercetak di wajah perempuan itu.

"Lee Jeno ya.."

***

Hari senin datang. Seperti biasanya, mereka sarapan bersama kemudian Jaemin berangkat bersama Jeno. Saat di sekolah, murid-murid dikejutkan dengan kedatangan murid baru, dan kabarnya murid itu akan memasuki kelas yang sama dengan kelas Jaemin.

Jeno memandang jengkel punggung kedua lelaki manis di depannya yang sedang bergosip. Mark yang melangkahkan kaki di sebelahnya pun menyenggol.

"Matamu itu.."

"Kapan kekasihmu akan berhenti menyabotase kekasihku?" tanya Jeno dengan nada jengkel yang sangat kentara. Mark tertawa dibuatnya.

Ah ya, setelah mereka pulang dari acara kemah, Haechan memang menginap di tempat tinggal Jaemin. Orang tuanya sedang dalam perjalanan bisnis, jadi daripada ia tinggal sendiri di rumah lebih baik ia menginap di rumah temannya. Dan Jeno tidak menyukai itu. Apalagi ketika Haechan melarangnya mendekati Jaemin dengan alasan ingin berbuat mesum.

Hei! Jeno tidak separah itu oke?! yah mungkin ia hanya akan mencium Jaemin hingga kehabisan nafas- tapi tidak separah itu kok!!

"Tenanglah, bro. Redam amarahmu, bisa-bisa kau ditendang oleh kekasihku." Canda Mark. Jeno hanya mendengus.

Sesampainya di kelas, Jeno tidak berbicara pada Jaemin dan langsung menenggelamkan kepala dalam lipatan tangannya di atas meja. Kekasihnya itu bingung. Biasa Jeno akan mengajaknya berbincang meskipun singkat.

"Jeno-ya, apa kau sakit?" tanya Jaemin sambil mendekatkan wajah. Karena tidak ada jawaban Jaemin pun menoleh ke Mark, ia yakin lelaki bule itu tau penyebabnya. Akhirnya Mark membisikkan Jaemin yang membuat senyum si manis mengembang.

"Ohh, kau cemburu~" godanya.

"Siapa yang cemburu." Jeno langsung menegakkan tubuh tanpa melihat Jaemin.

"Aigooo, kau menggemaskan sekali sih." Jari Jaemin menusuk-nusuk pipi Jeno dari sebelah. Jeno menggenggam tangan itu kemudian menggigit jari Jaemin yang tadi iseng menusuk pipinya.

"Aw! Sakit tau!" kekehan dari si pemuda Lee terdengar.

"Maka dari itu jangan jahil." Jaemin mencebikkan bibir dan mengembalikkan posisi duduknya menghadap papan tulis karena guru sudah datang.

"Pagi semuanya. Hari ini kita kedatangan teman baru, silahkan perkenalkan dirimu." Ucap pria paruh baya tersebut. Perempuan di sebelahnya tersenyum sangat manis, mencoba memikat para lelaki.

"Halo semuanya. Salam kenal namaku Verella, kalian bisa memanggilku Ella. Aku harap kita semua dapat berteman dengan baik." Ella membungkukan tubuhnya.

"Baiklah, kau bisa duduk di bangku kosong sebelah sana." Guru menunjuk bangku di sebelah Seungmin.

"Ah guru, sebenarnya aku adalah orang yang mudah kedingingan. Aku juga pernah mengalami sakit mata sehingga dokter menyarankanku untuk duduk di tempat bercahaya. B-bolehkah aku duduk di sana?" tanya Ella dengan gugup sambil menunjuk bangku Jaemin yang memang letaknya di samping jendela.

"Begitu... Jaemin-ssi, apakah kau keberatan untuk bertukar?"

"Eh? Tidak, tentu saja tidak. Kau bisa duduk disini." Ucap Jaemin dengan senyum manis. Jeno mendelik tidak suka, ia sudah mencengkram pergelangan tangan Jaemin. Dengan cepat, Jaemin melepas tangannya kemudian duduk di sebelah Seungmin.

Ella duduk dengan anggun di sebelah Jeno kemudian menampilkan senyum cantiknya. Ia mengulurkan tangan ke hadapan Jeno.

"Hai, namaku Ella. Namamu siapa?" Jeno memutar bola mata malas kemudian mengambil bukunya dan mengabaikan Ella.

Tetapi perempuan itu menggenggam tangan Jeno dan memaksanya untuk berjabat dengannya. Yang mana mengundang ketidak sukaan Jeno, langsung saja ia tepis tangan perempuan itu.

"Ku harap kita bisa berteman dengan baik ya... Lee Jeno." Ucapnya sambil melirik name tag milik pemuda dingin tersebut.

Haechan yang melihat kejadian itu memutar bola mata malas.

"Ah, pasti dia jalang lainnya."

tbc.

konflik dulu ya, uwu uwu nya belakangan 🥰🥰

from home || nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang