|22| Surprise

164 16 0
                                    

"Hai, Jen! Ketemu lagi kita" Ujar Yeji didepan Jeno. Jeno juga menatap Yeji. Dark Attackers dan Black tak kunjung selesai.

"Cih! Gue tau lu udah mencurigakan dari awal" Ujar Jeno menatap tajam Yeji.

Jeno membidik Yeji dengan snniper nya sementara Yeji dengan tombak vibranium miliknya.

"Wah....Gimana? Kekasih tersayang lu? Menghilang? Gue penasaran apa dia masih hidup?" Ujar Yeji dengan senyuman dan nada sarkastik. Jeno hanya menatap tajam Yeji.

Jujur, Jeno benar benar tidak ada di keadaan stabil sekarang. Pikiran dia terus tertuju dengan Siyeon. Apa maksud Siyeon? Dimana kah dia? Apa dia baik baik saja? Tidak ada yang melukainya kan? 

Yeji tersenyum melihat titik lengah Jeno, dengan tiba tiba Yeji menyerang Jeno. Ia menggerakan tombak nya kearah kaki Jeno, memukul kaki nya dan Jeno terjatuh. Yeji duduk diatas badan Jeno dan mengunci badannya sementara tangan satunya lagi merampas snipper nya dan melempar ke sembarangan tempat. 

Ia menggerakan tombak nya ke arah dada Jeno tapi Yeji berhenti. Yeji mengeratkan tangannya ke tombak vibranium. Yeji tidak bisa. 

Yeji memang membenci Jeno tapi jauh dalam hatinya Ia masih punya perasaan terhadap lelaki ini. Ia tidak bisa membunuh lelaki ini begitu saja. 

Jeno memutarkan badannya dan sekarang Yeji ada dibawahnya. Jeno menatap Yeji. 

"Gue tau Yeji, lu bukan orang jahat dan gue harap lu sadar. Lu ngelakuin ini semua karena dendam" Ujar Jeno dan tanpa sepengetahuan Yeji Jeno memasang borgol otomatis dikedua tangannya yang terikat ke tanah. 

Jeno pun bangun. Yeji yang sadar pun mencoba untuk melepaskannya. 

"Lepasain Jen"

"Ji, Siyeon, team gue dan orang tua gue jauh lebih penting dari segalanya. Jangan ngebuat gue marah, Ji. Jangan ngebuat gue benci lu dan menghancurkan semua yang lu miliki" Jelas Jeno dengan tatapan serius. 

Lagi lagi Siyeon, apa dia sepenting itu bagi Jeno? Pikir Yeji

Jeno pergi meninggalkan Yeji menatap punggung Jeno yang berlari ke arah teman temannya. 

...........

"Shit!!" Umpat Somi ketika Ryujin menendang perutnya sangat keras yang membuat dia tersungkur. 

"Lemah banget sih lu" Blas Ryujin melihat Somi tersungkur dilantai. Ryujin ingin menonjok Somi dengan sarung tangan mentalnya tetapi tiba tiba ada sebuah tumbuhan merambat menarik tubuh Ryujin. 

Somi tersenyum dan bangkit berdiri. 

"Apa apan ini?!" Ucap Ryujin mencoba melepaskan tumbuhan itu dari tubuhnya tapi tetap merambat dan mengikat tubuhnya. 

"Gue bukan lemah, gue cuman menunggu lu lengah dan berpura pura" Ujar Somi meninggalkan Ryujin dan berkumpul dengan Heejin. Heejin sedang bersembunyi dibalik pilar gedung menghindari tembakan Chaeryoung dari arah lain. 

Somi memegang pohon besar yang berada dekat dengan pilar tersebut. Pohon itu berubah dan akar dan daunnya pun keluar membuat dinding  pertahanan melindungi Heejin dan dirinya. 

"Jin! Gue lindungi lu dan lain. Lu ke pesawat kita sekarang. Tunggu kita di bagian utara, gue bakalan bawa lain kesana. Kita gak bisa berantem gini terus. Waktu kita gak banyak." Ucap Somi dan langsung di angguki oleh Heejin.

Heejin berlari kearah pesawat. Somi memperintahkan pohon pohon dan tumbuhan itu untuk melindungi Heejin. 

Chaeryoung yang melihat itu juga shock dan melihat ke arah Somi. Somi tersenyum dan ia menggerakan pohon yang ada di belakang Chaeryoung. Pohon itu langsung menarik Chaeryoung dan terikat di pohon itu. 

BLACK CRYSTAL | SPY AGENTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang